Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BANK Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia. Nilai tukar rupiah pada 22 November 2023 menguat 1,99% dibandingkan dengan level akhir Oktober 2023.
Secara year-to-date (ytd), nilai tukar rupiah tercatat stabil, dengan depresiasi terbatas 0,04% dari level akhir Desember 2022.
"Lebih baik dibandingkan dengan rupee India, baht Thailand, dan ringgit Malaysia yang masing-masing tercatat melemah sebesar 0,70%, 1,70%, dan 5,84%,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2023, Kamis (23/11).
Penguatan nilai tukar rupiah ini didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi yang tetap baik, dengan stabilitas yang terjaga dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Ke depan, upaya stabilisasi nilai tukar rupiah terus diperkuat agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dan mendukung pengendalian imported inflation.
Strategi operasi moneter pro market melalui instrumen SRBI dan SVBI dioptimalkan guna meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan domestik dan menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.
Sementara itu, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap sehat sehingga mendukung terjaganya stabilitas eksternal. Defisit NPI pada triwulan III 2023 tercatat rendah, yaitu US$1,5 miliar, jauh lebih rendah dari defisit triwulan sebelumnya sebesar US$7,4 miliar.
Penurunan defisit didukung oleh lebih besarnya surplus neraca perdagangan dan lebih rendahnya defisit neraca modal dan finansial, di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Memasuki triwulan IV 2023, kinerja positif neraca perdagangan berlanjut dengan surplus mencapai US$3,5 miliar pada Oktober 2023.
Aliran modal asing juga kembali masuk ke pasar keuangan domestik tecermin pada investasi portofolio hingga 21 November 2023 yang mencatat net inflows sebesar US$2,6 miliar (qtd).
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tetap terjaga, yaitu sebesar US$133,1 miliar, setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Ke depan, NPI pada 2023 diprakirakan tetap terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB.
“Pada 2024, NPI diprakirakan membaik didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan prospek perekonomian domestik yang tetap kuat,” kata Perry. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved