Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
TAK bisa dipungkiri bahwa keberadaan e-commerce dan jejaring sosial berpotensi membantu meningkatkan penjualan UMKM di Indonesia. Akan tetapi, keberadaan TikTok Shop justru dianggap mematikan usaha UMKM dan para pedagang di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Menurut pedagang di Tanah Abang, TikTok Shop dibanjiri dengan barang-barang impor yang harganya jauh lebih murah, bahkan cenderung tidak masuk akal. Hal inilah yang kemudian menggiring konsumen untuk lebih memilih berbelanja di TikTok Shop ketimbang di Pasar Tanah Abang atau tempat lain.
Salah satu pedagang di kawasan Pasar Tanah Abang justru menilai sepinya pembeli di pasar tersebut karena saat ini para pembelinya lebih memilih berbelanja secara daring karena dianggap lebih simpel dan efisien. "Kalau ada orang bilang bahwa Tanah Abang sepi gara-gara online, enggak juga. Bukan kayak gitu masalahnya. Kalau dia merasa toko offline, ya dia harus belajar bisa online juga. Dia harus beralih juga ke online. Harusnya begitu," ungkap Fauzan, pedagang yang sudah 20 tahun berjualan di Tanah Abang, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Empat Himbara dalam ATM Link, Erick: Mudahkan Transaksi Nasabah
Fauzan juga menyebut beberapa pedagang Tanah Abang memang masih kukuh bertahan jualan offline. Mereka kemudian melampiaskan penjualan lesu ke pedagang lain yang punya toko online. "Menurut saya, orang yang mengeluh Pasar Tanah Abang sepi ialah pedagang yang masih pake mode berdagang tradisional. Sedangkan sekarang sudah zaman online. Nah, mereka yang masih bertahan di posisi offline," tambah Fauzan.
Fauzan membuka banyak keran untuk bisnisnya. Makanya ia bisa terus mempertahankan tokonya di Tanah Abang tanpa khawatir sepi pengunjung. Sebab, kebanyakan pembelinya sejak 20 tahun lalu juga beralih ke online karena merasa lebih simpel dan efektif.
Baca juga: Perekonomian Stabil, Pemerintah Optimistis Penerimaan Pajak Lampaui Target
"Saya juga begitu, ada toko offline di sini nih. Di rumah saya buat toko online. Hanya, menurut saya, yang mengeluh itu bagi orang yang enggak ngerti. Ini sudah waktunya online. Eranya online. Sedangkan mereka mau bertahan di offline. Ya, seperti ini efeknya," tutup Fauzan. (Z-2)
Modus penipuan yang membuat konsumen membayar paket yang tidak pernah mereka pesan ini semakin sering terjadi dan telah memakan banyak korban.
Selama 2024, teknologi anti-phishing Kaspersky mendeteksi lebih dari 8 juta upaya phishing yang menargetkan pengguna Indonesia.
Blibli terus menyajikan inovasi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam berbelanja secara daring.
Gen Z menghabiskan rata-rata Rp414.309 untuk berbelanja di e-commerce per bulan. Nominal ini mengalami kenaikan sebanyak 14% dari tahun lalu.
Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan adalah mengintegrasikan Master Bagasi ke dalam platform resmi Kemendag. Harapannya, produk Indonesia lebih mudah diakses oleh pembeli global.
Proyeksi pertumbuhan volume pasar atau nilai transaksi e-commerce yang mencapai USD79,30 miliar atau sekitar Rp1,2 triliun pada 2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved