Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Konsisten Dukung UMKM, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja Solid

Mediaindonesia.com
06/5/2023 20:02
Konsisten Dukung UMKM, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja Solid
Direktur ESME Business Bank Sampoerna Rudy Mahasin (kanan) mengunjungi salah satu nasabah UMKM yang memproduksi boneka.(Dok.Sampoerna)

DALAM tiga bulan pertama 2023, Bank Sampoerna berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp2,9 triliun dengan Rp1,4 triliun di antaranya secara langsung diberikan pada UMKM. Jumlah penyaluran pinjaman secara langsung ke UMKM ini meningkat 81% dibandingkan penyaluran pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dengan demikian, per akhir Maret 2023, Bank Sampoerna membukukan outstanding loan (pinjaman yang tercatat di neraca) sebesar Rp10,3 triliun, meningkat 20,5% dibandingkan dengan pinjaman per akhir Maret  2022. Peningkatan  ini berada di atas peningkatan pinjaman keseluruhan industri perbankan yang meningkat sebesar 9,9% pada periode waktu yang sama.

"Hampir 40% dari pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM. Memperhitungkan pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan pinjaman ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sesungguhnya sekitar 60% pinjaman yang disalurkan Bank Sampoerna dimanfaatkan oleh UMKM,” papar Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, dalam keterangan resmi, Sabtu (6/5).

Peningkatan penyaluran kredit yang terjadi didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK). DPK yang dihimpun Bank Sampoerna per akhir Maret 2023 mencapai Rp11,2 triliun, meningkat 23,1% dibandingkan dana yang dihimpun tahun sebelumnya. Peningkatan ini melampaui peningkatan DPK yang dihimpun industri perbankan secara keseluruhan yang pada periode 12 bulan hingga akhir Februari 2023 meningkat 8,2%.

CEO Bank Sampoerna, Ali Rukmijah menyatakan apresiasi Bank Sampoerna atas berbagai kebijakan regulator yang berperan besar dalam pemulihan  ekonomi nasional dan efektivitas fungsi intermediasi perbankan di tengah berbagai tantangan global khususnya berupa kenaikan inflasi, pengetatan moneter di berbagai negara dan gangguan rantai pasok global (global supply chain disruption). 

"Seturut misi Bank Sampoerna memajukan UMKM, kami sungguh berbesar hati bahwa kemi telah memberikan pinjaman ke tak kurang dari 200 ribu unit usaha maupun perorangan, termasuk tak kurang dari 60 ribu UMKM. Melalui dukungan pembiayaan yang diberikan, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai momentum, seperti hari raya keagamaan dan melayani berbagai kebutuhan masyarakat setelah tertahan dalam kurun waktu tiga tahun belakangan karena kondisi pandemi,” kata Ali.

"Terlepas dari berbagai tantangan dan risiko geopolitik yang ada, kami dapat tetap optimis akan prospek ekonomi Indonesia tahun 2023. Mobilitas masyarakat yang hampir normal, momentum hari raya, dan Indeks Keyakinan Konsumen yang terus meningkat merupakan sebagian alasan untuk mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun 2023,” lanjut Ali.

Pada saat yang sama, Bank Sampoerna memanfaatkan secara konservatif kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit bagi UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi terkait Covid-19 yang telah diperpanjang oleh OJK hingga akhir 2024. Seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi, Bank Sampoerna membukukan pengurangan penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan persentase kredit direstrukturisasi.

"Peran intermediasi yang berjalan dengan sangat baik sebagaimana ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah pinjaman dan DPK memungkinkan Bank Sampoerna membukukan laba bersih Rp18,4 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Jumlah ini meningkat 42% dibandingkan laba bersih kuartal pertama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp13,0 miliar,” jelas Henky.

Selain kinerja yang baik, Bank Sampoerna juga memiliki struktur keuangan yang kuat. Peningkatan modal hingga menjadi lebih dari Rp3 triliun sejak Juni 2022 lalu mendukung rasio tingkat kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 34% pada akhir Maret 2023. Demikian total aset juga meningkat 26% menjadi Rp15,5 triliun dalam 12 bulan hingga akhir Maret 2023.

Ali menegaskan bahwa strategi digitalisasi dan kolaborasi merupakan kunci dalam mendukung pemberdayaan UMKM dan pencapaian kinerja keuangan. Bank Sampoerna telah bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan fintech, perusahaan multifinance, KSP, dan institusi  keuangan lainnya yang mendukung hadirnya ekosistem digital bagi UMKM. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya