Kamis 13 April 2023, 14:38 WIB

Akselerasi Kerja Sama Global, Kimia Farma Teken MoU dengan Sinopharm

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Akselerasi Kerja Sama Global, Kimia Farma Teken MoU dengan Sinopharm

Dok.KAEF
MoU antara Kimia Farma dan Sinopharm

 

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kembali menjalin kerja sama dengan Sinopharm Internasional guna mengembangkan dan meningkatkan potensi bisnis. 

Kimia Farma dan Sinopharm sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama pengembangan Bahan Baku Obat (BBO), Traditional Chinese Medicine (TCM), dan Project Platform TB. 

Nota Kesepahaman tersebut telah ditandatangani oleh David Utama, Direktur Utama Kimia Farma dan Zhou Song, President Sinopharm International, serta disaksikan oleh Direktur Utama Bio Farma Group Honesti Basyir dan Chairman of Sinopharm Liu Jingzhen pada 17 Maret lalu.

“Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara Kimia Farma dengan Sinopharm yang telah terjalin baik sewaktu penanganan Covid-19. Kimia Farma mendukung ketahanan kesehatan nasional, salah satunya dengan penguatan dan percepatan Bahan Baku Obat (BBO). Saat ini Kimia Farma telah memproduksi 14 BBO dan kita akan terus tingkatkan,” ujar David Utama dalam keterangannya di Jakarta,Kamis (13/4)

Lebih lanjut David menyampaikan bahwa kesepakatan ini juga merupakan bentuk hubungan bilateral kedua negara untuk meningkatkan dan mendorong transformasi industri kesehatan. 

“KAEF berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan kesehatan terbaik. Kami akan menindalanjuti Nota Kesepahaman ini untuk mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” tambah David.

Sinopharm adalah salah satu dari tiga besar raksasa farmasi di Asia Pasifik. Pada 2021, Sinopharm membukukan pendapatan 453,82 miliar yuan atau setara US$70,2 miliar. Adapun, Kimia Farma KAEF mengantongi penjualan sebesar Rp9,60 triliun, turun 25,28 % dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp12,85 triliun. Penjualan di dalam negeri tercatat turun 25,15 %  year-on-year (YoY) menjadi Rp9,47 triliun, sedangkan penjualan ekspor turun 33,46 %  YoY dari Rp200,35 miliar menjadi Rp133,30 miliar. 

Meski demikian, sepanjang tahun 2022, KAEF telah menurunkan beban usaha sebesar 5,41% atau Rp189 miliar dibandingkan tahun 2021. Efisiensi beban usaha dilakukan dari sisi efisiensi beban operasional, yaitu optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk.

Di samping itu, KAEF mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing.

KAEF juga membukukan cashflow positif di tahun 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi Rp2,15 triliun dari tahun 2021 senilai Rp748 miliar. Hal ini didukung diperolehnya dana dari aksi korporasi unlock value anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). Kepercayaan investor menjadi bukti adanya prospek positif bagi KAEF dan industri kesehatan di Indonesia. (RO/E-1)
 

Baca Juga

Antara

Bidik Dana Segar Rp30 Miliar, Logisticsplus International (LOPI) Bersiap IPO

👤Gana Buana 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 18:46 WIB
PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) tengah bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada 11 Oktober 2023...
Dok. MI

Semangat Kebersamaan Jadi Tema Utama HUT Ke-21 PertamaBank

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 18:30 WIB
Merayakan hari jadinya yang lebih dari dua dasawarsa, PermataBank mengusung tema Kebersamaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi...
Ist

MHU-MMSGI Sabet Penghargaan Aditama pada GMP Award 2023

👤Mediaindonesia.com 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 18:10 WIB
PT Multi Harapan Utama (MHU) sebagai bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI) kembali meraih penghargaan dalam ajang Good Mining Practice...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya