Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, sektor industri manufaktur Indonesia masih menunjukkan ketahanan dan sentimen positif meski berada di tengah ketidakpastian global.
Hal tersebut tercermin dari level Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang masih berada di zona ekspansi pada Februari 2023 di level 51,2. Angka itu menunjukkan konsistensi ekspansi industri manufaktur Tanah Air selama 18 bulan berturut-turut.
"Secara keseluruhan, sektor manufaktur Indonesia masih mempertahankan sentimen bisnis yang optimis namun tetap waspada terhadap dinamika perekonomian global," ujar Febrio dikutip dari siaran pers, Kamis (2/3).
Tetap ekspansinya industri manufaktur nasional didorong oleh permintaan dalam negeri yang tetap tinggi. Selain itu, rantai pasokan juga mengalami perbaikan daei segi waktu pengiriman yang makin pendek lantaran kinerja logistik kian efisien.
"Ekspansi sektor manufaktur ini juga mampu menyerap tenaga kerja dengan lebih baik," tutur Febrio.
Output manufaktur dan permintaan dalam negeri tercatat tetap ekspansif. Aktivitas pembelian input tercatat di level 52,8 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada di level 52,3.
Permintaan ekspor juga mengalami peningkatan meski masih berada di zona kontraksi akibat kondisi perekonomian global.
Adapun beberapa negara ASEAN yang juga mencatatkan ekspansi sektor manufaktur yaitu Thailand 54,8, Filipina 52,7, dan Vietnam 51,2. Sementara itu, PMI manufaktur Malaysia masih terkontraksi di level 48,4. (OL-8)
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Data resmi menunjukkan angka kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan berat masih jadi perhatian serius.
Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan industri atas alat berat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI, Ilham Permana menyatakan keprihatinannya anjlonya manufaktur dan risiko serbuan produk impor.
Kondisi industri manufaktur di dalam negeri tengah menghadapi pukulan berat dari bebagai dampak ketidakpastian di pasar global maupun domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved