Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menumbuhkan Properti, Membangun Negeri 

Gana Buana
08/12/2022 22:49
Menumbuhkan Properti, Membangun Negeri 
Proyek pengembangan Mixed-Used INPP.(DOK INPP)

SEKTOR properti dipastikan tetap tumbuh di tengah ancaman resesi ekonomi makro dan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada 2023. Sebab, di masa pandemi covid-19, sektor properti terbukti tangguh melewati tantangan hingga kembali bangkit.

Sekretaris Jenderal DPP REI Hari Ganie menyampaikan, selama pandemi, sektor properti masih resilience. Apabila dibandingkan dengan sektor lainnya, pertumbuhan properti memang tidak pernah tinggi secara drastis namun tidak turun terlalu dalam. 

“Misalkan sektor lain, seperti trasportasi, saat pandemi amat terpuruk, ini tidak terjadi di sektor properti. Pengembang saat pandemi makin kreatif dengan memasarkan produk secara digital. Properti itu tumbuhnya memang tidak tinggi namun stabil,” ungkap Ganie belum lama ini saat dijumpai di Jakarta. 

Pada 2022, kata Ganie, kondisi ekonomi makro berangsur pulih serta bisnis properti ikut mengalami performa positif. Sejalan dengan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal II 2022 tercatat sebesar 5,4%. Stimulus pemerintah yang dimulai sejak 2021, seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) turut mendorong sektor properti tumbuh hingga 18%.

Untuk itu, Ganie meminta agar pengembang properti tahun depan tetap optimistis sehingga ekonomi makro Indonesia akan terus bagus. Terlebih lagi, Indonesia memiliki ciri negara kepulauan yang memiliki basis ekonomi yang berbeda.

"Pengembang properti akan terus melakukan inovasi terhadap banyak hal untuk menggaet pembeli, seperti konsep perumahan, desain, dan fasilitas," ucap Ganie.

Ganie mengatakan, REI akan terus mendorong pemerintah agar kembali memberikan berbagai stimulus yang mendorong industri properti di tengah banyaknya tekanan. Seperti pemberian kembali insentif PPN DTP 100% yang terbukti efektif meningkatkan daya beli masyarakat.

Bantu bangun negeri

Sejumlah pengembang, menjadikan situasi bisnis di masa pandemi sebagai modal baik untuk menyambut bisnis 2023. Misalnya saja, Indonesia Paradise Property (INPP). Mereka tetap mencatatkan pendapatan dari aktivitas bisnisnya. Di tengah situasi yang sulit itu INPP mampu mencatatkan pendapatan pada 2021 sebesar Rp427 miliar, naik 7,71% dari tahun sebelumnya sebesar Rp367 miliar.

Presiden Direktur & CEO INPP Anthony Prabowo Susilo menyampaikan, kemauan untuk bertahan dan bangkit didorong oleh terjaganya kinerja usaha yang berasal dari segmen perhotelan dan penjualan properti. Meski demikian, segmen itu merupakan sektor yang paling terdampak pandemi.  “Dari sisi strategi, manajemen melakukan upaya untuk mengatur cost dan cashflow agar tetap terjaga,” kata Anthony. 

Penerapan strategi yang tepat juga tergambar pada aktivitas bisnis selama periode Januari-September 2022. INPP berhasil meraih penjualan sebesar Rp540,5 miliar pada periode sembilan bulan dari target sebesar Rp938,7 miliar.

“INPP juga berhasil meraih laba usaha sebesar Rp48,6 miliar dari target tahun ini sebesar Rp138 miliar bahkan akan bisa tercapai hingga Rp156,5 miliar,” ujar Anthony.

Sejak berdiri pada 2002, INPP memiliki perjalanan panjang sebagai perusahaan yang bergerak di bidang properti untuk terus membangun negeri. Perusahaan mengembangkan dan mengoperasikan iconic lifestyle properties di beberapa kota besar di Tanah Air. Bersama entitas anak usahanya, INPP memiliki portofolio yang terdiri dari hotel, shopping centers, dan apartemen.

Wakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen INPP Hadi Cahyadi meyakini, pihaknya mampu memberikan angin segar dan optimisme perubahan. Penerapan strategi dan kebijakan diyakini dapat membawa dampak perubahan bertahap di masa yang akan datang. 

"Banyak capaian positif yang sudah dilakukan oleh INPP, namun beberapa indikator masih perlu ditingkatkan seiring ekonomi domestik yang diperkirakan akan terus berangsur pulih,” kata Hadi.

Baca juga: Jawab Kebutuhan Masyarakat, INPP Fokus Garap Hunian Mixed Use 

Pengalaman INPP selama 20 tahun di dunia lifestyle property juga turut memberikan kekuatan dalam menghadapi masa sulit selama pandemi. Bahkan, perusahaan tetap tumbuh dengan menyesuaikan strategi serta berinovasi. Hal tesebut sesungguhnya menjadi modal yang berharga untuk memberikan kontribusi lebih besar bagi negara.

Portofolio perusahaan kini tercatat dari hotel bintang 2 hingga 5 yang tersebar di Jakarta, Bali, Batam (Kepulauan Riau), dan Yogyakarta. Selain itu, ada juga shopping center premium dengan konsep gaya hidup modern di Jakarta, Bandung dan Bali. Perusahaan terus berupaya meningkatkan pembangunan kawasan mixed-use. Ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk menghadirkan proyek properti yang ikonik.

Beberapa proyek INPP yang tengah berjalan antara lain adalah 31 Sudirman Suites di Makassar (Sulawesi Selatan) dan pembangunan Antasari Place di Jakarta. Selain itu, INPP juga berencana memperluas bisnisnya ke kota-kota lain di Indonesia di antaranya adalah Bogor (Jawa Barat) dan Balikpapan (Kalimantan Timur). (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya