Rabu 23 November 2022, 17:25 WIB

Childfund International Dorong Pembangunan Rendah Karbon Sektor Peternakan Lewat Green Recovery Initiative

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Childfund International Dorong Pembangunan Rendah Karbon Sektor Peternakan Lewat Green Recovery Initiative

Antara/Prasetia fauzani
Ilustrasi peternakan

 

PANDEMI Covid 19 dan Pembangunan Rendah Karbon menjadi momentum penting untuk mewujudkan tujuan pembangunan yang responsif terhadap hak anak.

Menjawab hal itu, Sponsorship & Program Director ChildFund International Indonesia Aloysidu Suratin mengatakan, pihaknya bersama 3 lembaga mitra saat ini sedang mengembangkan dan melaksanakan sebuah program bernama Green Recovery Initiative (GRI). 

GRI bertujuan untuk mempercepat reduksi emisi pada sub-sektor peternakan dan sekaligus menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi kaum muda. Program ini baru digulirkan di Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu, dan Boyolali. Inisiatif ini diluncurkan melalui kolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan lembaga mitra di ketiga wilayah tersebut.

"Kita ingin mempromosikan sebuah pendekatan berbasis kawasan untuk menurunkan emisi dari budidaya ternak ruminansia sekaligus meningkatkan peluang kewirausahaan kaum muda di sektor ini," jelas Aloysius dalam talk show & webinar bertajuk Identifikasi Potensi Kolaborasi dalam Adaptasi & Mitigasi Sektoral di Indonesia, Rabu (23/11).

Ada 3 komponen utama program tersebut, yaitu pengembangan inkubasi bisnis hijau, memperkuat akses keuangan yang inklusif bagi wirausahawan muda, dan reduksi emisi pada rantai pasok peternakan dan produk turunannya. 

Pendekatan yang bersifat holistik dalam GRI mensyaratkan kolaborasi dengan berbagai pihak. 

Baca juga : Realisasi Kebijakan FPKM, Masyarakat Dilarang Serobot Kebun Inti Perusahaan

"Pemerintah dan masyarakat termasuk sekolah telah mulai memberikan dukungan pada inisiatif ini. Kita saat ini sedang mengajak pihak perusahaan dan kelompok bisnis untuk ikut serta,” jelas Aloysius.

Pelibatan pihak perusahaan dan bisnis pada program itu diyakini Aloysius sebagai langkah strategis bagi berbagai pihak. Bagi pemerintah, kolaborasi antar pihak ini akan mempercepat tercapainya target reduksi emisi dari sektor pertanian dan peternakan. 

Bagi perusahaan, kolaborasi tersebut dapat menjadi pilihan untuk memperkuat rekam jejak perusahaan untuk menurunkan emisi dari kegiatan operasionalnya.

Berbagai pendekatan inovatif telah dan akan terus diintegrasikan pada program GRI. Saat ini upaya terobosan terus diupayakan untuk mereduksi emisi enterik dan emisi dari limbah kandang. Optimasi proses juga dilakukan untuk memperoleh gas metana yang dimanfaatkan untuk menurunkan konsumsi bahan bakar fosil. 

"Produksi pupuk organik dengan kualitas hara yang terjamin juga menjadi peluang bisnis bagi kaum muda dan berpotensi mengefisienkan pengeluaran negara untuk pengadaan dan subsisi pupuk anorganik," pungkas Aloysius. (RO/OL-7)

Baca Juga

Ist/Pedagaian

Pegadaian Gelar Pelatihan untuk Mengembangkan UMKM Nasional

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 13:20 WIB
GadePreneur merupakan program pelatihan dan pengembangan UMKM yang dibentuk Pegadaian untuk nasabah, agen, mitra bisnis dan masyarakat...
Antara

Greenpeace dan Walhi Tolak Terlibat Kajian Soal Pengerukan Pasir Laut

👤Siti Yona Hukmana 🕔Kamis 01 Juni 2023, 13:10 WIB
Greenpeace dan Walhi menolak permintaan KKP untuk masuk tim kajian terkait PP no...
MI/Wibowo Sangkala

Greenpeace Indonesia Desak Jokowi Cabut PP Ekspor Pasir Laut

👤Siti Yona Hukmana 🕔Kamis 01 Juni 2023, 12:55 WIB
Greenpeace Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengolahan Hasil...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya