Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk menguasai pasar tanaman hias baik di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor.
Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah hebat dengan negara lain dalam urusan tanaman hias.
Baca juga: Indosat Business Luncurkan Platform Indosat Digital Ecosystem (IDE)
"Kita ini justru gudang tanaman hias, kita produsennya. Jadi bagaimana kita mengembangkan sampai nanti kita menguasai market tanaman hias," ungkapnya dalam Pameran Floriculture Indonesia International (FLOII) yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Florikultura Indonesia, dilansir dari keterangan resmi, Minggu (16/10).
Lebih lanjut, Teten menegaskan bahwa pasar tanaman hias di Indonesia sangat besar. Selain itu, Indonesia juga dikatakan memiliki para ahli tanaman yang dapat mengembangkan tanaman hias lebih baik lagi ke depannya.
"Saya rasa kita punya kemampuan untuk menguasai sektor tanaman hias karena kita marketnya gede dan banyak ahli-ahli yang bisa mengawinsilangkan berbagai varietas yang akan menghasilkan varietas baru," kata Teten.
Teten menyayangkan bahwa saat ini peluang besar itu justru digarap negara lain seperti Thailand dan Belanda yang hingga kini masih menjadi negara terdepan di bidang tanaman hias, khususnya dari segi komersialisasi.
Maka dari itu, dia mengajak para pelaku usaha tanaman hias untuk mengembangkan sektor ini agar memiliki nilai tambah yang lebih besar ke depannya.
Teten menambahkan dengan digitalisasi, ia yakin bahwa pengembangan ekosistem sektor tanaman hias di Indonesia akan jauh lebih berkembang.
"Perlu dikembangkan dengan digitalisasi karena nantinya akan mengoneksikan antara buyer lewat platform digital. Itu saya kira akan mempercepat atau mengakselerasi perkembangan tanaman hias. Kita kan kaya sekali. Ekosistemnya sekarang yang mesti dibangun," pungkasnya. (OL-6)
Teten Masduki menyatakan pihaknya siap mendukung implementasi Inpres 02/2021 dengan menjalin PKS, dan membuat Surat Edaran serta melakukan sosialisasi bersama
Mensesneg Pratikno mengajak para pebisnis yang hadir dalam pembukaan festival LIKE ini untuk bersama-sama menyelamatkan lingkungan dan pada saat bersamaan bisa menyejahterakan masyarakat.
Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus minimun memiliki 4 persen entrepreneur, sedangkan saat ini baru 3,4 persen.
Teten juga mengakui ada tiga problem dasar yang dialami oleh pelaku UMKM yang ketika memasukan produknya di market digital.
"Para pengrajin kopi Robusta dan kopi jenis lainnya di Lombok perlu menyajikan dengan cara-cara yang lebih modern dan elegan selama pelaksanaan MotoGP yang akan digelar Maret 2022 mendatang."
Atas dedikasinya dalam memberdayakan UMKM di Lampung, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana diganjar anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved