Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DIREKTUR Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, garis kemiskinan memang mengalami kenaikan baik dari perhitungan Bank Dunia maupun Badan Pusat Statistik (BPS).
Saat ini Bank Dunia mengubah basis perhitungan kategori masyarakat miskin berdasarkan Purchasing Power Parities (PPP) 2017. Dengan menggunakan PPP 2017, Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan ekstrem yaitu orang yang berpenghasilan USD 2,15 atau sekitar Rp32.250 per orang per hari (asumsi nilai tukar Rp15.000 per USD).
Baca juga: Pengamat Nilai Harga BBM Subsidi Belum Perlu Penyesuaian
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan garis kemiskinan berdasarkan total pengeluaran bulanan dari setiap orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Konsekuensinya memang akan mempengaruhi jumlah penduduk miskin. Mereka yang rentan miskin atau mendekati miskin sangat besar kemungkinan nya untuk jatuh menjadi miskin," ujar Piter saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (2/10).
Namun menurutnya, hal tersebut tidak sampai membuat kelompok menengah jatuh menjadi miskin. Penghasilan dan pengeluaran kelompok menengah cukup jauh diatas garis kemiskinan.
Piter melanjutkan, tentunya dalam hal ini pemerintah harus fokus untuk mengatasi kemiskinan pada kelompok yang rentan atau mendekati miskin, bukan kepada kelompok menengah.
"Fokus pemerintah seharusnya adalah bagaimana mencegah kelompok rentan atau mendekati miskin untuk tidak jatuh ke jurang kemiskinan," jelasnya.
Menurut Piter, untuk mencegah hal itu harus dengan menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat yang rentan atau mendekati kemiskinan, agar pemulihan ekonomi tidak terganggu.
"Yang harus pemerintah lakukan adalah memastikan pemulihan ekonomi tidak terganggu, dengan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Karena kemiskinan hanya bisa dilawan melalui penciptaan lapangan kerja," pungkasnya. (OL-6)
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan bahwa Indonesia memiliki budaya merantau.
Prof. Stella Christie mengatakan pendidikan tinggi harus menjadi kunci pertumbuhan ekonomi bangsa dengan menciptakan lapangan kerja dan inovasi.
Menurut Yassierli, jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%, maka struktur perekonomian nasional perlu dibenahi secara fundamental.
Pemerintah didorong untuk menginisiasi kebijakan yang bisa mendukung penciptaan lapangan kerja. Hal itu dinilai lebih baik dan krusial ketimbang menjalankan program Bantuan Subsidi Upah.
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved