Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ada Penghematan, Erick Pede Kompor Listrik akan Digandrungi Milenial

Insi Nantika Jelita
21/9/2022 17:08
Ada Penghematan, Erick Pede Kompor Listrik akan Digandrungi Milenial
Menteri BUMN Erick Thohir(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto )

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut penggunaan kompor listrik atau kompor induksi rumah tangga akan digandrungi anak muda atau milenial karena dianggap efisien dan bisa menghemat pengeluaran.

Dari data PLN, gas LPG yang dikonversi ke kompor listrik terdapat penghematan biaya sekitar Rp8.000 per kilogram gas LPG.

Baca juga: Perkuat Industri Pasar Modal, OJK Terbitkan 3 Aturan Baru

"Saya yakin generasi muda akan lebih terbuka terhadap kompor listrik karena lebih mudah digunakan. Saat ini terdapat tren gaya hidup di mana generasi muda hidup sendiri atau berdua dengan pasangannya di apartemen ( di kota)," ujarnya di Kantor PLN, Jakarta, Rabu (21/9).

Penggunaan kompor listrik untuk memasak diharapkan semakin dikenal masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan. Erick pun mendorong pemakaian kompor listrik di perumahan yang dibangun oleh perusahaan milik BUMN. 

"Apartemen dan rumah yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan BUMN ini kita sudah mendorong pemanfaatan kompor listrik," ucapnya.

Namun demikian, transisi masyarakat dalam penggunaan kompor listrik memerlukan waktu dan pemakaian gas elpiji 3 kilogram (kg) atau 12 kg juga tidak langsung dihapus oleh pemerintah.

"Mengenai gas elpiji tidak mungkin ini langsung dihapuskan. Mengingat masyarakat kita yang di bawah seperti pedagang asongan harus ada alternatif bahan bakar berupa gas," kata Erick.

Ekosistem pendukung pemakaian elpiji saat ini seperti agen gas dan sebagainya juga ditekankan Menteri BUMN tidak boleh langsung dimatikan karena bagian daripada ekonomi Indonesia.

"Transisi ini yang perlu kita jaga di mana terdapat keseimbangan antara gas elpiji, gasifikasi Dimethyl Ether (DME) dan kompor listrik,"tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan adanya penghematan dalam pembiayaan dari kompor listrik, diharapkan ada pengurangan volume pembelian energi impor.

"Selain itu juga diharapkan dapat mengubah energi yang mahal menjadi energi yang murah sehingga terjangkau semua kalangan," kata dia.

PLN, sambungnya, juga melihat ada pergeseran gaya hidup yang dulu berbasis fosil ke penggunaan listrik, termasuk dalam memasak. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya