Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETIKA harga daging sapi di pasar mencapai Rp120 ribu-Rp130 ribu per kilogram (kg), banyak warga yang akhirnya beralih membeli daging sapi beku.
Alasannya sederhana, harga daging beku jauh lebih murah, yakni Rp80 ribu per kg.
Hernis Sisco Lea, 35, salah satunya.
Ia juga ikut antre ketika ada gelar pasar murah untuk membeli daging sapi beku di kegiatan car free day di MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selama ini, bapak dua putra ini membeli daging sapi segar untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga sehari-hari.
"Saya beli daging untuk melengkapi asupan tubuh keluarga yang mengonsumi daging ayam, ikan, dan telur. Makanya pas ada pasar murah, saya beli. Ingin coba-coba dulu," ungkap Hernis kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (15/6).
Berbeda halnya dengan Hernis, warga lainnya, Suryati, 54, justru tidak tertarik membeli daging sapi beku asal 'Negeri Kanguru' itu.
Ia tetap memilih untuk membeli daging sapi segar.
"Saya lebih suka daging segar karena dagingnya masih baru, sedangkan yang beku kan sudah beberapa hari," ujarnya saat ditemui dalam kegiatan Pasar Murah di Pasar Kramat Jati, beberapa waktu lalu.
Ibu satu anak itu mengaku sudah pernah membeli dan mengonsumsi daging sapi beku.
Daging jenis itu, kata Suryati, rasanya kurang enak dan hambar.
"Daging beku enggak ada rasanya. Ciri khas bau dagingnya saja enggak ada, hambar. Mungkin karena kelamaan disimpan di lemari pendingin," ujarnya.
Suryati mungkin satu dari warga yang tidak menyukai daging sapi beku.
Namun, banyak juga masyarakat lainnya, terutama kelas menengah ke bawah, yang akhirnya beralih mengonsumsi daging sapi beku.
Bila daging sapi segar masih bertahan di kisaran harga Rp120 per kg-Rp130 per kg menjelang Idul Fitri nanti, diperkirakan permintaan daging sapi beku akan melonjak drastis.
Proses dengan benar
Maraknya pembelian daging sapi beku tentunya juga harus disertai dengan cara pencairan yang benar.
Pasalnya, salah dalam mencairkan daging tersebut, Anda tidak akan mendapatkan manfaat dari daging tersebut.
Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor Hardiansyah mengatakan banyak konsumen yang tidak mengetahui cara mencairkan daging beku dengan benar.
Salah memproses, vitamin dan rasa daging tersebut akan hilang.
Untuk itu, terang Hardiansyah, sebelum daging beku tersebut diolah tunggu daging itu hingga betul-betul siap dimasak.
Biasanya konsumen keliru dalam mencairkan daging sapi beku yakni dengan merendamnya di air panas agar bisa diolah sesegera mungkin.
Hal itu tentu saja berakibat pada terbuangnya zat gizi dan vitamin yang ikut larut dalam air panas tersebut.
"Vitamin B dan cita rasa yang terdapat pada daging beku akan hilang," terangnya.
Daging beku yang akan diolah, lanjutnya, membutuhkan proses pembiaran beberapa jam agar mencair.
Hal itu bergantung pada berat daging yang akan diolah. Dia memberi contoh, 1 kg daging sapi beku harus dibiarkan selama 5 jam di ruang suhu dapur.
"Bila berat daging sapi beku 200 gram, cukup dibiarkan selama 30 menit hingga 60 menit," ujarnya.
Di sisi lain, Ahli Gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Fiastuti menjelaskan, di samping cara pengolahan, harus diperhatikan pula penyimpanan daging sapi beku.
Menurut dia, daging itu harus disimpan dalam suhu 0 derajat Celcius pada lemari pendingin.
Tujuannya untuk mencegah atau menghindari bakteri dan jamur di daging sapi.
"Apalagi umumnya pembelian daging sapi beku dalam jumlah tertentu yang dikonsumsi untuk jangka waktu tertentu," paparnya.
Daging sapi, sambungnya, berisiko mengadung bakteri dan jamur bila sudah dikeluarkan dari freezer lalu dibekukan kembali.
Pada suhu dingin, pertumbuhan bakteri pada makanan dinonaktifkan.
Namun ketika telah mencair, bakteri itu akan hidup kembali dan bahkan bisa berkembang.
"Daging sapi beku dan segar yang dijual di pasar sama-sama baik apabila penyimpanannya dan proses pengolahannya benar," pungkasnya. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved