Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti perihal rendahnya belanja barang dan jasa pemerintah daerah (pemda) terhadap produk UMKM.
Menurut Ketua Umum Assosiasi UMKM Indonesia Hermawati Setyorinny, ada beberapa hal yang menyebabkan masih rendahnya belanja pemda untuk produk UMKM. Seperti, aturan dan prosedur belanja barang dan jasa yang tidak mudah.
Alhasil, pemda takut salah saat melakukan pembelian barang dan jasa, meskipun produk UMKM tersedia. "Harusnya penerapan aturan belanja ini bukan hanya berupa imbauan," ujar Hermawati, Jumat (3/6).
Baca juga: Mendagri: Produk Lokal di APBD Minimal 40%
"Semestinya bisa lebih diinstruksikan dengan disertai sanksi, jika tidak dilakukan. Diberikan reward apabila pemda menjalankan," imbuhnya.
Kendala dalam merealisasikan belanja barang dan jasa pemda, lanjut dia, juga berasal dari segi kualitas, kuantitas, hingga keberlanjutan produk UMKM.
"Bisa juga produk UMKM sesuai kriteria yang dibutuhkan sebenarnya tersedia, tetapi terkendala syarat yang ditetapkan. Lalu, aturan dan legalitas yang belum terpenuhi sehingga terkendala," jelasnya.
Baca juga: Kejagung tak Soalkan Nihilnya Saksi dari Prancis di Korupsi Garuda
Untuk mengatasi persoalan itu, pemda harus memberikan pendidikan dan pelatihan bagi UMKM, yang produknya memang dibutuhkan pemerintahan.
"Dengan begitu, membuka peluang untuk UMKM dan belanja pemda benar-benar terserap kepada produk UMKM di daerah. Nantinya, berdampak pada perputaran uang di daerah yang juga meningkat," sambung Hermawati.
Dihubungi terpisah, Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas mengatakan telah melakukan pemangkasan proses bisnis atau penyederhanaan birokrasi di sistem e-katalog. Tujuannya, mempermudah belanja barang dan jasa pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk produk UMKM.(OL-11)
Melalui platform online seperti Shopee, brand kecantikan lokal semakin berkembang dan memperluas pasar dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan.
Tunik bercorak lily air yang berpadu dengan batik itu mudah dipadupadankan dengan rok ataupun celana
Terdapat tiga wangi yang berbeda – Revival, Recharge, dan Bollywood – masing-masing sesuai dengan kepribadian penggunanya.
Westcare mempersembahkan produk skincare yang memudahkan masyarakat membeli berdasarkan kategori usia.
Kutus Kutus menghadirkan Sanga Sanga, dengan jargon "Sanga Sanga, Sing Ada Lawan".
REIWA merupakan produk lokal yang membawa perangkat elektronik rumah tangga dengan desain stylish dan teknologi unggul.
My Fruit Vegetables merupakan hasil inovasi dalam pengembangan produksi sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi pangan nabati yang berkualitas.
Saat ini, ada beragam jenis kulkas di pasaran. Agar pilihan bisa tepat sesuai kebutuhan, coba ikuti kiat berikut!
Perilaku kita dalam berbelanja turut berpengaruh pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan pekerja. Mari terapkan prinsip-prinsip belanja etis.
Dunia fashion preloved semakin berkembang dengan adanya berbagai acara dan pasar yang mendukung penjualan barang-barang preloved berkualitas.
ISSA Group kembali menggelar Pop-Up Booth & Exhibition dengan konsep One Stop Shopping di Main Atrium Pondok Indah Mall 2
Muslim LifeFair Bekasi menghadirkan sekitar 100 brand dari 150 booth meliputi produk fesyen ikhwan dan akhwat, kuliner halal, travel umrah, hingga sekolah Islam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved