Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Potensi EBT RI Melimpah, Net Zero Emission Bisa Tercapai

Insi Nantika Jelita
31/5/2022 15:01
Potensi EBT RI Melimpah, Net Zero Emission Bisa Tercapai
PLTB di Sulawesi Selatan(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

KEMENTERIAN ESDM menyatakan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia melimpah dan bervariasi dengan mencapai 3.686 Gigawatt (GW). Hal ini diyakini bisa mengejar target net zero emission (netralitas karbon) di 2060.

Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM Dadan Kusdiana menerangkan potensi itu berasal dari energi surya dengan 3.295 gigawatt (GW), lalu oleh hidrogen sebesar 95 GW, bioenergi 57 GW, panas bumi dengan 24 GW, energi bayu atau angin sebesar 155 GW dan laut sebesar 60 GW.

"Kita mempunyai potensi EBT yang jauh lebih cukup dan variasi. Tidak hanya itu, ini juga tersebar. Jadi energi hidro itu di Papua banyak, Aceh juga, di NTT itu anginnya besar," ujarnya dalam Energy Summit 2022, Selasa (31/5).

Dengan potensi EBT yang bervariasi, Dadan berharap Indonesia tidak mengalami krisis energi seperti yang terjadi di Eropa pada akhir 2021 lalu karena sumber daya yang kurang. Mayoritas negara Eropa yang beralih ke EBT menggunakan pembangkit angin.

"Saat tidak ada angin, di November kemarin UK alami pemadaman listrik karena pakai angin dan surya. Kita Alhamdulillah, selain besar (potensi EBT), ini juga bervariasi. Kita punya hidro, bioenergi, ini bisa didorong," ucapnya.

Baca juga: Penerapan EBT Hadapi Tantangan, Indonesia Dorong Kolaborasi

Dadan berkeyakinan dengan strategi menuju net zero emission, emisi sektor energi bisa ditekan menjadi hanya 400 juta ton CO2e pada 2060.

Untuk mencapai ambisi itu, pemerintah akan mempensiunkan PLTU batu bara, pemakaian tenaga nuklir untuk listrik juga akan dilakukan.

Dari 2026 hingga 2030, pemerintah mencanangkan tidak ada lagi tambahan kapasitas PLTU, kecuali kapasitas dari yang sudah berkontrak atau sedang dibangun.

"Kami akan optimalkan soal pemanfaatan tenaga nuklir. Nanti juga banyak menggunakan tenaga surya, mengistirahatkan PLTU. Sehingga, zero emission di 2060 bisa tercapai," pungkas Dadan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya