Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bank Dunia Apresiasi Peran Menteri Erick Dorong BUMN Tangani Pandemi

Mediaindonesia.com
07/4/2022 21:04
Bank Dunia Apresiasi Peran Menteri Erick Dorong BUMN Tangani Pandemi
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) meninjau pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Booster di klinik Kimia Farma, Radio Dalam, Jakarta.(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

BANK  Dunia baru saja mengeluarkan kajian mengenai peran satrategis perusahaan BUMN dalam penanganan pandemik Covid-19.

Dalam kajian, Bank Dunia menyebutkan PLN memberikan subsidi  listrik kepada 30 juta masyarakat Indonesia sebagai bagian dari amanah dan penugasan yang diberikan negara kepada PLN.

Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, dosen pengajar di Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM, mengapresiasi kajian yang dikeluarkan Bank Dunia.

Sebab selama ini banyak lembaga internasional yang mempertanyakan peran perusahaan BUMN dalam penanganan pandemi Covid-19. 

Selama ini Bank Dunia selalu memposisikan sebagai lembaga yang mengkritisi peran perusahaan BUMN dalam penanganan pandemik Covid-19.

Peran perusahaan BUMN dalam menangani pandemi Covid-19 dianggap bentuk diskriminasi negara kepada perusahaan BUMN.

"Akhirnya Bank Dunia mengakui peran perusahaan BUMN dalam penanganan pandemik Covid-19," terang Popy dalam keterangan pers, Kamis (7/4).

"Selama ini banyak lembaga internasional melihat keberadaan BUMN penangan Covid-19 merupakan diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah. Ini merupakan apresiasi yang diberikan lembaga internasional kepada perusahaan BUMN," jelasnya.

Lebih lanjut Poppy mengatakan di negara berkembang seperti Indonesia, peran perusahaan BUMN dalam mendukung program negara sangat besar.

Baca juga: Erick: Penataan Terminal LNG Benoa Penting untuk Ketahanan Energi

"Berbeda dengan peran perusahaan BUMN di negara maju yang mengedepankan sektor swasta dalam penanganan Covid-19. Di saat pandemik Covid-19 melanda Indonesia," katanya,

Negara dan masyarakat tidak bisa mengharapkan peran lebih dari perusahaan swasta nasional.

Selain mereka terkena dampak, swasta juga memiliki banyak keterbatasan dalam menanganai pandemik Covid-19.

"Sehingga mau tidak mau, suka atau tidak suka, peran perusahaan BUMN sangat diharapkan," katanya.

"Sebab perusahaan BUMN memegang peran sebagai kepanjangan tangan negara dalam hadir di saat pandemi Covid-19. Perusahaan BUMN mengambil peran yang tak bisa dilakukan sektor swasta," ungkap Poppy.

Respons gawat darurat yang saat ini dijalankan perusahaan BUMN juga harus dibedakan dengan respon jangka panjang.

Di saat proses recovery dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19, menurut Poppy, peran perusahaan BUMN harus lebih proposional.

Peran swasta Nasional di saat pandemik Covid-19 mengalami tekanan, diharapkan dapat kembali mengambil peran dalam pemulihan ekonomi.

Dengan memberikan ruang ke sektor swasta di masa recovery pandemik Covid-19, menurut Poppy akan membuat aselerasi pemulihan ekonomi Nasional menjadi lebih cepat. Lanjut Poppy, pemulihan ekonomi jangka panjang harus mempertimbangkan kompetisi yang lebih fair dan transparan yang melibatkan sektor swasta Nasional. 

"Jika peran tidak proposional, maka akan membuat perusahaan BUMN menjadi tidak sehat," ucapnya.

"Bagaimanapun perusahaan BUMN harus sehat agar dapat memberikan kontribusi lebih besar kepada Negara. Dengan memberikan peran proposional diharapkan perusahaan BUMN dapat lebih transparan dan profesional dalam melayani masyarakat,"kata Poppy.

Cepatnya perusahaan BUMN merespon di saat pandemik Covid-19 seperti membuat rumah sakit darurat, masker, pengadaan APD dan obat-obatan, tak lepas dari peran Menteri BUMN Erick Thohir dalam memberikan arahan.

Tanpa ketegasan, arahan yang jelas dan langkah kongkrit yang diberikan Menteri Erick, Poppy melihat peran perusahaan BUMN dalam merespon pandemi Covid-19 tidak akan optimal.

Peran Menteri Erick dalam membuat perusahaan BUMN melewati masa kritis di pandemik Covid-19 juga sangat vital.

Pembenahan dan perbaikan yang Menteri Erick dinilai Poppy sudah tepat. MEnurut Poppy, Menteri Erick berhasil membuat perusahaan BUMN semakin sehat dan profesional.

"Menteri Erick sudah menunjukan profesionalisme dalam membenahi perusahaan BUMN. Restrukturisasi perusahaan BUMN untuk menjadi lebih sehat juga sudah dilakukan Menteri Erick," katanya.

"Menteri Erick juga membuat sistim untuk memastikan profesionalisme management perusahaan BUMN. Penting sistim yang dibuat oleh Menteri Erick dalam melihat performa perusahaan BUMN," terang Poppy.

Beberapa perusahaan BUMN yang dinilai Poppy sudah menonjol dalam kinerja keuangan dan penerapan good corporate governance. BUMN itu adalah Telkom, Bank BRI dan Bank Mandiri. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya