Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Calon Wakil Ketua merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fauzi Ichsan menilai masalah industri asuransi di Indonesia harus segera diselesaikan oleh OJK.
Maka dari itu, tujuan pertama dirinya jika terpilih menjadi Wakil Ketua OJK adalah menyelesaikan seluruh masalah asuransi di Indonesia, baik kasus PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera, dan PT Asabri selama dua tahun ke depan.
"Karena kalau kita belum bisa menyelesaikan masalah-masalah yang pelik di depan mata, akan susah bagi kita untuk memiliki visi dan misi yang realistis, " ujar Fauzi dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, kemarin.
Selain itu, pria yang masih menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Financial Group (IFG) ini mengatakan jika masalah asuransi di Tanah Air tak terselesaikan, biaya resolusinya akan membesar. Sebagai contoh, Jiwasraya yang sudah memiliki defisit ekuitas sejak tahun 2006 dan dibiarkan berlarut-larut, sehingga otomatis biaya resolusinya sangat besar.
Sementara itu untuk kasus Bumiputera, Fauzi berpendapat penyelesaian masalah bisa dilakukan melalui langkah edukatif kepada nasabah, dengan mengumpulkan para perwakilan dari pemegang polis untuk memberitahukan bahwa mereka adalah pemegang saham.
"Berdasarkan peraturan, pemegang saham yang harus melalui rekapitalisasi perusahaan yang bermasalah. Tetapi mayoritas pemegang polis Bumiputera sepengetahuan saya tidak mengerti bahwa mereka adalah pemegang saham," tuturnya.
Dari sisi permodalan, ia menyebutkan terdapat opsi untuk Bumiputera mengonversi kewajiban polis menjadi ekuitas yang membutuhkan komunikasi yang sangat dalam, hingga menarik investor baru. Maka dari itu, OJK diharapkan bisa mencari solusi agar pemegang polis
Bumiputera masih bisa mendapatkan nilai yang ada dan tidak menimbulkan keresahan.
Menurut Fauzi, asuransi di dalam negeri pada saat ini memang membutuhkan transformasi bisnis dan perlindungan konsumen yang kuat.
Namun masih terdapat beberapa tantangan sektor asuransi untuk bertransformasi selain penyelesaian kasus Jiwasraya dan Bumiputera, yakni faktor permasalahan perusahaan asuransi yang gagal termasuk nilai aset yang merosot dan sebagainya, serta masih adanya penyelewengan berskala besar melalui broker asuransi dan agen.
Kemudian, tantangan lainnya yaitu manipulasi harga saham melalui reksa dana demi menutup kerugian investasi kerugian dan perlunya
penyelesaian masalah unit-link (produk asuransi yang digabung dengan reksa dana) untuk melindungi konsumen. (Ant/E-1)
PT Jasaraharja Putera menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda penerapan ketentuan pembagian biaya atau co-payment dalam produk asuransi kesehatan.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan pengelolaan risiko di masa depan dengan menggunakan instrumen keuangan berbentuk asuransi.
Kinerja unggul dan daya saing perusahaan dalam industri asuransi umum nasional.
Public liability Insurance atau Asuransi Tanggung Gugat merupakan bentuk perlindungan penting bagi sektor jasa, khususnya di area publik seperti parkir.
OJK mendorong adanya pembagian beban atau cost sharing antara perusahaan asuransi dengan peserta melalui skema copayment.
Salah satu aspek terpenting dalam memilih investasi adalah menilai sejauh mana kita mampu mentolerir risiko—sebuah konsep yang sering kali terabaikan oleh banyak orang,
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Bank Negara Indonesia (BNI) resmi memulai pembangunan gedung perbankan di kawasan Mini Financial Center, Ibu Kota Nusantara
Bunker, platform analisis keuangan menawarkan cara baru untuk dengan cepat dan akurat meningkatkan visibilitas keuangan.
Penghimpunan premi Asuransi Jiwa tercatat sebesar Rp14,6 triliun, serta Asuransi Umum sebesar Rp9,1 triliun.
Penerapan Open Finance memungkinkan Finpay untuk mengeksplorasi peluang pengembangan produk/fitur baru.
Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat akselerasi digitalisasi perbankan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi Application Programming Interface (API).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved