Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Dalam rangka percepatan masuknya cadangan stok daging nasional guna mencukupi kebutuhan dalam negeri, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto bersama Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi memantau langsung kedatangan daging impor oleh BULOG di New Priok Container Terminal One (NPCT1) pada Sabtu (5/3).
Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi aksi korporasi yang dilakukan oleh Bulog sebagai salah satu BUMN yang mendapat penugasan importasi daging tahun ini.
“Kami akan mendorong BUMN Pangan yang mendapat penugasan untuk mempercepat masuknya cadangan stok nasional dan Alhamdulillah pada hari ini Saya bersama Direksi Bulog memantau langsung kedatangan daging impor oleh Bulog ini dan saya juga minta untuk bisa langsung didistribusikan”, kata Arief, Sabtu (5/3).
Dengan jumlah stok daging beku yang dikuasai Bulog saat ini, Arief berharap dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku guna menghadapi Ramadan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto mengatakan dari kontrak tahap pertama sebanyak 20 ribu ton yang dilakukan oleh Bulog, per hari ini sudah tiba sebanyak 60% dan sampai akhir Maret ini akan rampung 100%.
“Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog akan segera didistribusikan ke seluruh Indonesia. Kami turut menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan, dan akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan,” tambah Suyamto.
Perum Bulog juga terus berkoordinasi dengan NFA, pemerintah pusat maupun daerah guna membantu mensukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga pangan lainnya pada saat Ramadan dan Idulfitri. (OL-12)
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved