Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Pemerintah Indonesia melalui Bappenas yang didukung oleh proyek kerja sama Indonesia-Jerman, Innovation and Investment for inclusive Sustainable Economic Development (ISED) menyelenggarakan Indonesia’s Green Jobs Conference. Konferensi dengan topik green jobs (pekerjaan ramah lingkungan).
Acara yang digelar secara daring pada Selasa (8/2) sebagai upaya mempromosikan pentingnya pekerjaan ramah lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan.
Mengusung tema The Future Starts Now!, konferensi ini mengikutsertakan pemangku kepentingan terkait, yang terdiri dari institusi pemerintah, pihak swasta, mitra pembangunan internasional, serta akademisi guna membahas definisi, cakupan, pemetaan okupasi, hingga kebijakan yang diperlukan untuk mendukung implementasi pekerjaan ramah lingkungan di Indonesia.
Ekonomi hijau merupakan bagian dari desain ulang transformasi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam memulai transisi menuju ekonomi hijau, pekerjaan ramah lingkungan memainkan peranan penting. Menurut International Labour Organizaton (ILO), penerapan kebijakan yang tepat untuk mempromosikan pekerjaan ramah lingkungan, dapat menciptakan 24 juta pekerjaan pada tahun 2030. Hal ini kemudian berdampak pada adanya kebutuhan profil keterampilan dan kualifikasi serta kerangka pelatihan baru.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan aktivitas ekonomi hijau atau ramah lingkungan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia. Ia mencontohkan produk seperti pakaian dari luar negeri saat ini sudah menggunakan produk daur ulang sebagai bahan baku.
“Itu merupakan salah satu daya tarik produk yang dijual di pasar global. Kita harus mengarah ke situ, kalau tidak kita akan kalah bersaing,” kata Amalia.
Ia mengatakan akan terus mengarahkan seluruh kedeputian di Bappenas untuk mengusung pembangunan yang lebih hijau ke depan. Penerapan pembangunan yang ramah lingkungan juga akan dikoordinasikan dengan seluruh kementerian dan lembaga, antara lain melalui penyusunan indikator penilaian kinerja program prioritas ekonomi hijau.
jerman secara proaktif telah mengembangkan kebijakan lingkungan yang bertujuan untuk melindungi dan menjaga lingkungan untuk generasi mendatang. Upaya Jerman menuju ekonomi hijau berfokus secara dalam negeri dan juga skema internasional, melalui kerjasama pembangunan yang dilaksanakan oleh proyek-proyek seperti ISED yang diimplementasikan oleh Bappenas bersama GIZ.
Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN & Timor-Leste, Ina Lepel, mengatakan dalam konteks ‘menghijaukan’ sumber daya manusia, Jerman telah banyak mengembangkan pekerjaan ramah lingkungan dan “menghijaukan” pekerjaan yang ada saat ini dengan melakukan pembaruan keterampilan hingga kurikulum.
Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang diperlukan untuk menjawab tantangan domestik maupun global. “Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, Jerman siap mendukung komitmen Indonesia dalam meningkatkan dan ‘menghijaukan’ sumber daya manusianya,” ujarnya.
Dengan target bauran energi terbarukan nasional sebesar 23% pada 2025, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang pekerjaan ramah lingkungan akan meningkat. Bangkitnya sektor transisi energi di Indonesia dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Konferensi ini diharapkan dapat memberikan jalan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait di Indonesia dan di ranah internasional dalam berbagi pengalaman, pembelajaran, serta mempromosikan pekerjaan ramah lingkungan. (Ant/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved