Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengakui pemerintah masih harus impor gula. Pasalnya, kemampuan produksi pabrik gula eksisting masih stagnan dengan rata-rata hasil produksi untuk 5 tahun terakhir sekitar 2,2 juta ton per tahun.
Angka produksi ini dikatakan masih jauh dibawah total kebutuhan gula nasional sebesar kurang lebih 6 juta ton. Sehingga, masih memerlukan impor untuk menutupi kekurangan stok tersebut.
"Ini masih ada defisit gula sebesar 3,8 juta ton yang harus dipenuhi dari impor. Produktivitas harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri," jelasnya dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) di Hotel The Langham Jakarta, Kamis (20/1).
Kemenperin mendorong industri gula nasional menjaga tiga aspek, yaitu terkait kualitas, kuantitas dan juga konektivitas. Gula yang diproduksi pun harus memenuhi kualitas yang terbaik dan mampu menjaga kualitas tersebut dengan penggunaan teknologi yang terbaik.
Gula merupakan komoditas yang sangat terkait dengan hajat dan hidup masyarakat. Permintaan gula terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan juga pertumbuhan industri makanan dan minuman di dalam negeri," kata Putu
Asumsi pertumbuhan kebutuhan gula untuk industri makanan dan minuman diproyeksikan pemerintah meningkat sekitar 5-7% per tahun dan kenaikan pertambahan penduduk Indonesia yang meningkat setiap tahun. "Maka pertumbuhan kebutuhan gula nasional menjadi semakin meningkat setiap tahunnya," ucapnya.
Ketua Umum AGRI Periode 2019-2021 Benardi Dharmawan menyampaikan, perkiraan kebutuhan satu bulan gula rafinasi mencapai 250-300 ribu ton. Pihaknya pun menyambut baik kebijakan pemerintah yang membuka impor gula. Hal ini ditegaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Izin impor yang baru terbit di Januari ini masih berproses, tapi sudah ada yang sampai juga di sini. Untuk kebutuhan industri makanan dan minuman memang tidak terkendala," tutupnya. (OL-12)
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui produk inovasinya QLola by BRI menghadirkan fitur Digital Trade Finance yang memudahkan kegiatan transaksi perdagangan ekspor impor.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved