Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut kebijakan operasi pasar minyak goreng yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum efektif menurunkan harga komoditas tersebut.
Meski sudah dimulai sejak akhir tahun lalu, harga minyak goreng kemasan sederhana di pasar saat ini masih di kisaran Rp18 ribu per liter. Padahal, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020, harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan hanya Rp11 ribu per liter.
"Kami akui operasi pasar memang belum membuat harga minyak goreng stabil. Ini memang butuh waktu, dilakukan secara bertahap," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (5/1).
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat tidak panik. Edy memastikan pemerintah melalui Kemendag akan terus menggelontorkan stok minyak goreng ke pasar, terutama toko-toko ritel modern, sehingga diharapkan harga bisa bergerak turun.
"Sebanyak 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana akan dijual dengan harga Rp14 ribu per liter," sambungnya.
Ke depan, KSP akan terus melakukan pengawasan pelaksanaan operasi pasar.
"Jika ada hambatan, KSP siap melakukan debottlenecking sesuai tugas dan kewenangan kami," tuturnya.
Selain operasi pasar, Kemendag bersama Kementerian Koordinator Perekonomian juga mulai merencanakan pemberian subsidi minyak goreng dengan menggunakan dana pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS). (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved