Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Perekonomian Pulih, Pasar Properti Optimis Tumbuh

Mediaindonesia.com
09/12/2021 10:05
Perekonomian Pulih, Pasar Properti Optimis Tumbuh
Pembangunan sebuah kawasan perumahan(Antara/Yulius Satria Wijaya )

Meskipun pandemi masih berlangsung, 2021 menjadi tahun yang cerah bagi para pelaku industri properti nasional. Berbagai stimulus dan kebijakan pemerintah berhasil meningkatkan minat konsumen untuk melakukan transaksi pembelian properti. Walau permintaan sempat turun pada masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, optimisme di pasar properti masih terus meningkat seiring dengan pulihnya ekonomi nasional.

Menjelang berakhirnya tahun 2021 dan akan datangnya tahun 2022, Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia menyelenggarakan diskusi panel Indonesia’s Property Market Outlook & Real Estate Trend 2022 yang menghadirkan stakeholder industri properti terdiri dari asosiasi developer, pengembang, ekonom dan portal teknologi properti untuk mengungkap arah pandang pasar dan tren properti 2022.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa di awal tahun 2021, pelaku sektor properti masih bersikap wait and see. Mereka masih mencermati langkah-langkah Pemerintah dalam menangani Covid-19 dan menunggu realisasi Pemerintah untuk memberikan stimulus bagi sektor properti.

"Situasi pasar properti mulai membaik setelah sejumlah stimulus dan kebijakan Pemerintah benar-benar digulirkan. Kebijakan Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti antara 50 hingga 100 persen yang ditanggung pemerintah. Kemudian Bank Indonesia (BI) juga mengizinkan uang muka nol persen lewat relaksasi rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV)," jelas Marine dalam keterangan resminya, Kamis (9/12).

Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), indeks harga pada kuartal pertama sempat turun sebesar 0,36% secara kuartalan sementara suplai naik tipis sebesar 8,39%. Sedangkan indeks harga properti pada kuartal kedua naik 2,24 persen dari kuartal sebelumnya dan indeks suplai pada kuartal turun sebesar 2,13 persen secara kuartalan.

Kebijakan PPKM darurat secara mendadak pada awal kuartal ketiga 2021 memberikan efek kejut terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Kendati demikian, berbagai kebijakan Pemerintah membuat pengembang berani menggenjot pembangunan dan peluncuran hunian baru pada Q3 2021.

Indeks harga pada kuartal ketiga 2021 menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) naik sebesar 1,80% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, indeks suplai meningkat sebesar 9,57% secara kuartalan.

Marine menyatakan bahwa kebijakan Pemerintah pada sektor properti seperti Down Payment Nol Persen dan relaksasi Pajak Penambahan Nilai (PPN) properti tepat sasaran karena berdasarkan Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2021 pada awal tahun 2021, sebanyak 67 persen responden mengharapkan penurunan uang muka. Sementara sebanyak 85 persen mengharapkan penurunan suku bunga ketika ditanya seputar suku bunga.

"Stimulus pemerintah berhasil membuat pasar properti pulih sepanjang tahun 2021, ditandai dengan kenaikan harga properti pada kuartal kedua dan ketiga serta kenaikan pencarian properti secara tahunan. Meskipun PPKM Darurat sempat menjadi ganjalan di pertengahan tahun, pemberian beragam insentif mampu menjaga optimisme pasar tetap hidup hingga akhir tahun. Hal ini membuat pengembang lebih percaya diri untuk meningkatkan produksi di masa pemulihan ekonomi nasional," kata Marine.

Tren 2022

Menurut Marine pada tahun 2022 mendatang, daya beli masyarakat kelihatan belum akan pulih sepenuhnya sehingga kondisi pasar masih tetap bergantung kepada kebijakan pemerintah atas insentif pajak dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

“Pengembang juga bisa berstrategi untuk meningkatkan penjualan dengan berfokus pada ketersediaan sarana publik di sekitar hunian serta berbagai fitur ramah lingkungan pada hunian yang mereka tawarkan kepada konsumen,” jelasnya.

Hal ini karena kesadaran masyarakat untuk memiliki rumah yang ramah lingkungan cukup tinggi. Sebanyak 90 persen responden mengakui pentingnya fitur ramah lingkungan pada rumah, terutama fitur yang dapat membantu menghemat pengeluaran seperti tagihan listrik dan kendaraan pribadi. Meski demikian, hanya satu dari tiga responden bersedia membayar lebih untuk memiliki rumah dengan fitur ramah lingkungan.

Sementara stimulus Pemerintah berupa DP Nol Persen dan relaksasi PPN properti yang diluncurkan Pemerintah sejak Maret 2021 terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti. Sepanjang tiga bulan pertama, stimulus ini diklaim meningkatkan penjualan properti pada kisaran 10 hingga 20 persen, baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), menengah, maupun tinggi.

Melihat efek positif yang dihasilkan, kedua stimulus tersebut pun diperpanjang. Insentif pembebasan PPN properti diperpanjang hingga Desember 2021, diikuti dengan perpanjangan kebijakan uang muka alias DP nol persen diteruskan sampai Desember 2022. Perpanjangan stimulus ini diyakini dapat menjaga kondisi pasar properti 2022 tetap stabil.

Di luar stimulus dari pemerintah pusat, kemudahan finansial juga diberikan oleh pemerintah daerah berupa keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dimana masing-masing daerah menetapkan ketentuan yang berbeda-beda. Kebijakan ini juga selaras dengan keinginan konsumen dalam Rumah.com Consumer Sentiment Survey H2 2021 dimana sebanyak 70 persen responden berharap pemerintah mengurangi nilai BPHTB agar memudahkan mereka mendapatkan properti idaman.(RO/M-4)

 

Selain stimulus Pemerintah, proyek infrastruktur transportasi juga turut menggenjot sektor properti dari sisi harga, khususnya jalan tol baru yang menghubungkan kawasan hunian dengan jalur tol lingkar luar Jakarta. Sebagai contoh Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang secara berturut-turut mencatat kenaikan harga tahunan sebesar 17,04 persen, 9,21 persen, dan 13,55 persen dimana sepanjang 2021, Pemerintah meresmikan tiga ruas jalan tol di wilayah tersebut, yaitu Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan Serpong-Pamulang.

 

Program vaksinasi nasional yang diselenggarakan pemerintah membantu meningkatkan optimisme konsumen properti. Sebanyak 63 persen responden Rumah.com Consumer Sentiment Survey H2 2021 merasa lebih aman saat melakukan survei langsung hunian idaman mereka jika sudah divaksin. Vaksinasi membuat masyarakat merasa lebih aman saat melakukan kontak erat dengan orang lain.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya