Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
NERACA Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2021 mencatat surplus sehingga menopang ketahanan eksternal. NPI pada triwulan III 2021 mencatat surplus USD 10,7 miliar, setelah mengalami defisit USD 0,4 miliar pada triwulan sebelumnya.
Kinerja NPI ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus, berbalik dari triwulan sebelumnya yang tercatat defisit, serta surplus transaksi modal dan finansial yang makin meningkat.
Baca juga: Diversifikasi Ekonomi di Daerah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai USD 146,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan USD 137,1 miliar pada akhir Juni 2021.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Transaksi berjalan pada triwulan III 2021 mencatat surplus, terutama ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang naik signifikan. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus USD 4,5 miliar (1,5% dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit USD 2 miliar (0,7% dari PDB).
"Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Jumat (20/11).
Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain karena perbaikan kinerja jasa transportasi, yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor.
Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).
Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung.
Pada triwulan III 2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar USD 6,1 miliar (2% dari PDB), lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD 1,6 miliar (0,6% dari PDB).
Surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang tetap terjaga sebesar USD 3,3 miliar. Investasi lainnya juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan non residen di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR).
Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III 2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar USD 1,1 miliar, meski menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar USD 4 miliar, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.
"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," kata Erwin. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved