Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Penelitian dan Pengembangan Sawit Tingkatkan Nilai Tawar Indonesia

M. Ilham Ramadhan Avisena
17/11/2021 13:21
Penelitian dan Pengembangan Sawit Tingkatkan Nilai Tawar Indonesia
ilustrasi: Siswa SD berjalan di samping tumpukan kelapa sawit di perkebunan kawasan Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9).(ANTARA)

PERANAN penelitian dan pengembangan teknologi di industri sawit dinilai penting. Pasalnya, hal tersebut dapat meningkatkan nilai tawar negara penghasil sawit. Karenanya dukungan terus diberikan agar perkebunan sawit Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berujar, penelitian dan pengembangan teknologi di sektor kelapa sawit nasional masih terus dilakukan perbaikan. Perbaikan itu dimulai dari hulu hingga ke hilir guna memberi dampak optimum yang manfaatnya dapat dirasakan banyak pihak. 

Baca juga: Menteri ATR Sebut Aduan Konflik Agraria ke Presiden Biasanya Ditunggangi

Dari sisi hulu, perlu dilakukan perbaikan pada benih, varietas pupuk, alat dan mesin, kultur dan budaya, dan teknik memanen sawit. Sedangkan dari sisi hilir dilakukan dengan pengembangan produk, perluasan pasar, dan memperhatikan kelestarian lingkungan. 

"Pengembangan R&D (research & development) ini tentu membutuhkan kerja sama antar lembaga baik dari pemerintah, industri, serta para stakeholder terkait," kata Airlangga dalam Pekan Riset Sawit Indonesia 2021 secara daring, Rabu (17/11).

Airlangga yang juga Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu berharap penelitian dan pengembangan di sektor sawit berfokus pada tiga pilar utama, yakni, aspek penguatan, aspek pengembangan, dan aspek peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit dari hulu hingga hilir. 

Selain itu, diharapkan pula dari penelitian dan pengembangan di sektor sawit mampu mendorong konsolidasi data produktivitas, peningkatan kapasitas maupun peningkatan teknologi di industri kelapa sawit dan pemberdayaan petani sawit.

Hal penting lainnya dari penelitian dan pengembangan di sektor sawit, kata Airlangga, ialah pengembangan pasar. Pengembangan pasar itu juga perlu dibarengi dengan inovasi produk sawit. "Riset ini harus terus dilakukan agar produk sawit ini bisa terus memberikan nilai tambah dan hilirnya tentu perlu juga ditingkatkan untuk oil chemical, bio diesel, oil pangan, bio fuel, maupun pengembangan bio gas," terangnya. 

Lebih jauh, Airlangga menyebutkan, saat ini porsi pemilikan kebun sawit oleh masyarakat baru mencapai 41%. Itu menjadikan pekebun rakyat sebagai small holders dalam industri sawit. Karenanya, hasil penelitian dan pengembangan di sektor sawit diharapkan juga mendukung peningkatan kualitas small holders tersebut. 

Pasalnya, small holders memiliki beberapa tantangan, terutama terkait produktivitas dan kapasitas. Airlangga bilang, jika pasar menghendaki standar lingkungan yang lebih tinggi, itu akan berisiko pada small holders. Karenanya, pemerintah berupaya terus mendukung small holders untuk menghadapi tantangan tersebut.

Dukungan dan akses keuangan kepada para pekebun sawit rakyat dinilai menjadi hal yang paling krusial. Melalui hal itu, berbagai persoalan yang dihadapi small holders dirasa bisa diatasi. 

"Dukungan dan akses keuangan kepada petani merupakan hal penting agar tantangan-tantangan itu bisa ditangani, terutama terkait dengan aspek tata kelola dan logistik," pungkas Airlangga. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya