Kamis 04 November 2021, 12:35 WIB

Peluncuran Pendataan Keluarga Tahun 2021 oleh BKKBN

Mohamad Farhan Zhuhri | Ekonomi
Peluncuran Pendataan Keluarga Tahun 2021 oleh BKKBN

MI/Bary Fathahilah
Ilustrasi

 

BADAN Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan hasil pendataan keluarga tahun 2021 (PK21). Pendataan ini dilakukan sejak 1 April - 31 Mei dan diperpanjang hingga Juni 2021.

"Sungguh luar biasa untuk kader-kader kita(BKKBN), betapa tidak karena kita bisa mendata 68 juta KK didatangi secara langsung oleh kader, dimasa Pandemi, ini yang sangat kami syukuri," ungkap Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, salam acara launching pendataan keluarga 2021, disiarkan secara live di kanal YouTube BKKBN, Kamis (4/11).

Baca juga: Pedagang Keluhkan Naiknya Harga Minyak Goreng

Pendataan Keluarga adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang dataKependudukan, Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga dan Data Anggota Keluarga yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.

Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan metode sensus dengan mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan di Indonesia dengan melakukan kunjungan rumah ke rumah. 

"Karena sensus kita datangi satu persatu, ada 30% yang menggunakan formulir tetapi 70% menggunakan smartphone, jadi ada daerah remote area yang masih belum bisa mengirim data secara virtual," ungkap Hasto. 

Adapun karakteristik data Pk21 antara lain pertama menggunakan data mikro rinci berbasis keluarga, kedua, data primer mutakhir secara periodik dapat di update. Ketiga, operasional lapangan dipakai untuk intervensi di akar rumput, selanjutnya keempat, segmentasi sasaran fokus dapat dibuat peta keluarga sehingga sasaran lebih cermat. 

Kelima, Data masyarakat dari oleh dan untuk masyarakat serta Kondisi Rill dan keenam data dikumpulkan dan dimutakhirkan oleh masyarakat yang tahu persis kondisi wilayahnya. 

"Jaga kerahasiaan data ini karena ini Rill by name by addres, hingga rumah rumah yang tidak memiliki jamban dan lainnya," ungkapnya. 

Turut hadir dalam acara tersebut, Deputi Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Agus Suprapto mengapresiaai kinerja BKKBN dalam pendataan keluarga tersebut.

Ia berharap bisa digunakan oleh semua pihak terkait yang memerlukan dan informasi tidak kehilangan momentum. Pemanfaatan bisa digunakan di kementerian / lembaga.

"Saya mewakili pak Menko, Muhadjir Effendi, Data itu sangat penting, dengan data yang Rill diharapkan implementasi dari perpres nomor 72 tahun 2021 itu bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya membantu sekali dimensi berbagai hal, di kesehatan maupun di sosial yang lain," jelasnya. (OL-6)

Baca Juga

Dok. Bank Muamalat

Juara Kompetisi MIKIR, Mahasiswa Ini Jadi Direktur Eksekutif Selama Sehari

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 22:15 WIB
Fathmah menerima hadiah prestisius dari Muamalat Institute yaitu bisa mendapatkan kesempatan untuk datang ke Jakarta menjadi Direktur...
Ist/DPR

Cegah Tarif Listrik Naik, DPR Pastikan Power Wheeling Tak Masuk RUU EBET

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 20:31 WIB
Power wheeling merupakan mekanisme yang dapat memudahkan transfer energi listrik dari pembangkit swasta ke fasilitas operasi milik negara...
MI/Andhika Prasetyo

Sulit Balik Modal, Pemerintah Dinilai Gamang Tentukan Tarif Kereta Cepat Whoosh

👤Insi Nantika Jelita 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 19:55 WIB
proyek strategis nasional itu bisa balik modal dalam kurun waktu 38 tahun setelah resmi beroperasi secara komersial dengan perhitungan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya