Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kemenperin Gandeng Perusahan UEA Terapkan Industri 4.0 Di Indonesia

Heryadi
03/11/2021 09:15
Kemenperin Gandeng Perusahan UEA Terapkan Industri 4.0 Di Indonesia
Menteri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Paviliun Indonesia World Expo Dubai(Dok.Kominfo)

PEMERINTAH  melalui Kementerian Perinsdustrian terus mendorong penerapan industri 4.0 di masing-masing fasilitas industri manufaktur. Selain umtuk meningkatkan efisiensi, penerapan industri 4.0 juga untuk mendorong industri hijau dan lebih ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya itu pemerintah kini tengah menjajaki kerja sama dengan dua perusahaan asal Uni Emirat Arab yang bergerak dalam industri tersebut.

""Semuanya yang mau kita arahkan adalah datanya 4.0 untuk penguatan, untuk percepatan industri manukfaktur, mengaplikasikan industri 4.0 di masing2-masing manufacture facility-nya, pabrik-pabriknya. Kebetulan saya juga, bertemu dengan Emirates Global Aluminium (EGA) dan Al Khaleej Sugar Co',' papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela kunjungan ke Pavillion Indonesia di Expo 2020 Dubai Umi Emirate Arab, Selasa (2/11).

Agus menerangkan kerja sama dengan EGA adalah untuk memperkenalkan beberapa konsep agar industri aluminium di Indonesia bisa berproduksi lebih efisien. EGA saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan inalum .

""Artinya dengan meng-adjust dengan teknologi yang lebih baru sehingga bisa reviving dan bisa optimalisasi dari kapasitas produksinya dengan adjustment terhadap teknologi yang baru," paparnya.

Di sisi lain, Agus menerangkan kerja sama dengan Al Khaleej Sugar Co' dilakukan untuk mengembangkan pabrik-pabrik gula di Indonesia agar lebih efisien dalam menggunakan mekanisme 4.0. Selain itu, kata dia, juga untuk mendorong industri-industri di Indonesia bisa lebih environmentally friendly. Jadi green industry yang mau kita dorong, '' tegasnya.

Importasi Gula

Selain kerja sama dengan perusahaan UEA tersebut, kata Agus, pihaknya juga telah menugaskan perusahaan Siemens untuk melakukan assesmen terhadap seluruh teknologi yang diterapkan pabrik gula di Indonedia.

''Kami ingin sekali lagi mendorong agar segera secepat mungkin mentransformasi kegiatan produksinya menuju industri 4.0 karena kita semua mengerti bahwa dengan 4.0, digitalisasi, itu pasti akan ada efisiensi yang pada gilirannya akan memberi nilai tambah bagi produk-produk Indonesia termasuk gula,'' tegasnya.

Dia mengatakan kerja sama ini menjadi satu upaya untuk menekan impor gula karena dengan populasi yang semakin tinggi, demand dari gula bukan hanya populasi tapi keinginan utk merasakan gula bagi penduduk indonesia makin tinggi pula. ""Pasti otomatis kita harus mencari cara utk bisa menekan importasi gula,. Salah satu caranya selain farming, selain kita menyiapkan kebun-kebun tebu, kita juga harus mendorong ada digitalisasi, ada 4.0 dalam industri gula itu sendiri,"" kata Menperin.

Dia menambahkan jika upaya ini berhasil pemerintah akan mampu mengurangi impor gula hingga 600 ribu ton per tahun. (Hde/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik