Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya mencegah terjadinya penularan penyakit rabies kepada manusia. Cara yang paling efektif mencegah bahaya rabies adalah dengan vaksinasi.
Medik Veteriner Madya Ditjen PKH, Pebi Purwo Suseno menyampaikan, 95% kasus rabies terjadi dari hewan ke hewan, namun virus rabies juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan. Bisa berupa gigitan oleh anjing, kera bahkan kucing yang terinfeksi.
Ia menjelaskan, secara statistik 98% penyakit rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2% penyakit tersebut ditularkan melalui kucing dan kera.
"Virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka gigitan hewan penderita atau luka yang terkena air liur hewan. Virus rabies akan menyerang saraf dan otak," ungkap Pebi.
Saat ini masih terdapat provinsi yang belum bebas rabies, dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang berstatus bebas rabies sementara 26 provinsi lainnya masih endemik rabies.
Baru wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Barat dan Yogyakarta yang berstatus bebas rabies.
"Ini artinya masih ada 26 provinsi lagi yang harus menjadi perhatian kita bersama dalam memberantas kasus rabies," imbuh Pebi.
Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day yang diperingati setiap tanggal 28 September dan sosialisasi bahaya rabies, Ditjen PKH Kementan menggelar acara bincang santai yang dikemas dalam Tani On Stage (TOS) yang mengusung tema 'Rabies Facts Not Fear' pada Kamis (23/9/2021).
Acara ini disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial Kementerian Pertanian yakni Facebook dan Instagram, serta Instagram Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) serta didukung juga oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Hari Rabies Sedunia adalah sebuah kampanye global yang diselenggarakan pada tanggal 28 September setiap tahunnya. Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.
Hadir sebagai narasumber pada acara ini yakni drh. Pebi Purwo Suseno (Medik Veteriner Ahli Madya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan), drh. Wiwin Aprianti M.S (Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat) serta Irfan Hakim (Influencer/Public Figure Penyanyang Binatang).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat, Wiwin Aprianti berharap acara TOS ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak untuk semakin bersemangat mencegah dan menanggulangi Rabies. Terutama di wilayah perdesaan di mana 80% kasus rabies pada manusia terjadi.
"Mari bersama bantu kami dalam melakukan pencegahan dan pemberatasan rabies dengan cara membawa hewan peliharaan masyarakat untuk divaksin di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat. Ini yang paling efektif," ujar Wiwin.
drh. Wiwin juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan jika ada hewan yang diduga memiliki penyakit rabies. Langkah paling awal yaitu melakukan observasi selama 14 hari, hewan harus dikandangkan dan tetap diberi makan, minum serta dilakukan pengawasan di bawah tim kedokteran hewan.
"Jika manusia sudah terlanjur digigit, segera cuci luka gigitan dengan menggunakan air mengalir dan sabun selama 15 menit sebab sabun dapat mematikan virus rabies. Setelah itu segera pergi ke Pelayanan Kesehatan (Puskesmas/klinik) terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," paparnya.
Host sekaligus public figure penyanyang binatang, Irfan Hakim menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Irfan berharap acara seperti ini tidak hanya digaungkan setahun sekali pada saat memperingati puncak Hari Rabies Sedunia.
Menurutnya, acara seperti ini perlu terus dilakukan secara berkala agar dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyakit rabies serta penanganannya.
Ia juga mengajak untuk para pemilik hewan rentan rabies agar semakin aware dan bertanggung jawab kepada hewan peliharaannya.
"Dengan cara membawa hewan peliharaan untuk diberikan vaksinasi secara rutin di Klinik Hewan/Puskeswan terdekat. Maka kita telah menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab, yang juga telah melindungi keluarga dari ancaman penyakit hewan," tuturnya. (RO/OL-09)
Kepala Dspangtan Kota Padang Panjang Ade Nafrita Anas menyampaikan, penularan rabies bisa melalui gigitan HPR.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 6 orang di Ambon dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi gigitan anjing rabies dalam sebulan terakhir.
Apakah anjing atau kucing kesayangan Anda benar-benar aman dari rabies? Ternyata tidak. Para ahli memperingatkan bahwa hewan peliharaan di rumah tetap berisiko tinggi tertular rabies
Rabies adalah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf dan dapat ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau air liur hewan terinfeksi.
Seorang warga Michigan meninggal dunia setelah menerima transplantasi organ di Ohio pada Desember 2024, yang kemudian dikonfirmasi terinfeksi rabies dari donor organ.
Khusus rabies, tidak termasuk dalam tes sebelum transplantasi. Sebagian karena tes untuk penyakit itu memakan waktu terlalu lama dan infeksinya sangat jarang terjadi pada manusia.
Dalam sambutannya, Tri Melasari mengapresiasi dan berterima kasih atas penyelenggaraan Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang diinisiasi oleh Napindo.
Meskipun Lebaran Idul Adha hanya tinggal menghitung hari, namun banyak dagangan ternak yang tidak laku dan para pembeli umumnya merupakan pelanggan lama.
Peternakan akan lebih maksimal dalam menjalankan programnya jika dilakukan secara kolektif melalui kelompok atau lembaga.
Sebanyak 1.213 ekor sapi perah bunting resmi tiba di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ditjen PKH memperketat pengawasan terhadap rantai pasok pangan hewani guna mencegah praktik penyimpangan yang dapat mengancam kualitas dan keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat.
Potensi kerja sama di sektor peternakan yang dapat dikembangkan dengan MERCOSUR antara lain terkait pengembangan genetika, kesehatan hewan ternak, dan optimalisasi produksi ternak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved