Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Capai 4%

M. Ilham Ramadhan Avisena
09/9/2021 14:25
Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Capai 4%
Suvei Perbankan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan triwulanan kredit baru akan kembali meningkat pada triwulan IV-2019.(ANTARA/Yulius Satria Wijaya )

DIREKTUR Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan memperkirakan pertumbuhan kredit akan mencapai 4% di 2021. Proyeksi tersebut dilandasi adanya perbaikan ekonomi dan perbaikan permintaan kredit nasional di 2021.

"Dengan asumsi ekonomi Indonesia tumbuh di angka 3,69%, kami melihat akan ada pertumbuhan kredit 3% sampai 4% hingga akhir tahun," ujarnya dalam diskusi daring, Kamis (9/9). 

Baca juga: Bendungan Paselloreng akan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Panji bilang, permintaan kredit mencatatkan pertumbuhan positif sejak Juni 2021 setelah beberapa bulan sebelumnya mencatatkan pertumbuhan minus. Bila dilihat dari tahun berjalan (year to date) permintaan kredit tercatat tumbuh 1,5%.

Tren peningkatan permintaan kredit tersebut menurutnya merupakan sinyal positif dan modal yang kuat untuk pertumbuhan pinjaman kepada perbankan hingga akhir tahun. Naiknya permintaan kredit juga mengindikasikan sektor riil siap untuk menjalankan bisnisnya lagi. 

"Ini adalah sinyal-sinyal yang bagus di mana ada demand di kredit pasti akan menjadi energi buat ekspansi atau jalankan usaha," tuturnya. 

Panji menambahkan, perbankan nasional juga memiliki kesiapan untuk menyalurkan kredit guna mendorong perekonomian lantaran memiliki likuiditas yang cukup baik. Tercatat Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 10,4% pada Juli 2021 secara tahunan (year on year). 

Sedangkan selama triwulan II 2021 secara nominal DPK perbankan mengalami kenaikan Rp162 triliun, atau tumbuh 2,4% dari triwulan I 2021. "Tingginya pertumbuhan DPK mendorong terjaganya likuiditas perbankan. Terlihat dari rasio loan to deposit atau LDR yang terjaga rendah yaitu di 80% per posisi juli 2021 atau terendah selama 9 tahun terakhir," ujar Panji. 

Sebelumnya di kesempatan berbeda Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengungkapkan, pertumbuhan kredit perbankan di 2021 akan mencapai 4,5%. Bahkan dia menilai perkiraan itu tergolong konservatif. 

"Kita perkirakan di atas 4%, range-nya mungkin 4%-4,5% di akhir tahun. Ini adalah target yang sebenarnya cukup konservatif, karena kalau nanti ini betul-betul vaksinasi bisa cepat dan mobilitas tidak ada varian baru lagi, ini tentunya bisa akan lebih optimis lagi," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (8/9). 

Dari data OJK, hingga Juli 2021 perbankan telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.439 triliun. Wimboh bilang, pertumbuhan penyaluran kredit itu didorong oleh naiknya permintaan kredit sektor UMKM, sedangkan usaha besar tercatat masih mengalami pertumbuhan minus. 

"Kalau kita lihat UMKM, itu sudah bangkit. Jadi kalau di UMKM ini secara yoy sudah positif 1,93%, ini per Juli 2021 dan ytd 1,11%. Kami yakin dengan semakin dibukanya PPKM nanti UMKM akan tumbuh cukup pesat dan akhirnya akan mendorong pertumbuhan commercial dan korporasi, karena UMKM ini membutuhkan konsumsi, dan konsumsi itu akan mendorong produksi, dan produksi itu akan mendorong perusahaan manufaktur dan pengolahan untuk berproduksi lebih tinggi," pungkas Wimboh. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya