Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kondisi Perbankan Diharapkan Stabil Hingga Akhir Tahun

M. Ilham Ramadhan Avisena
08/9/2021 21:35
Kondisi Perbankan Diharapkan Stabil Hingga Akhir Tahun
Sejumlah perbankan telah menyesuaikan jam opersional kantor cabang di masa PPKM Mikro Darurat.per(MI/Adam Dwi)

KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengungkapkan, kondisi perbankan nasional saat ini cukup baik dan kuat. Hal itu diharapkan tetap terjadi hingga penghujung 2021.

"Kondisi perbankan kita, dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perbankan kita, kalau kita lihat dari total aset, kredit, maupun DPK (Dana Pihak Ketiga), ini terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat bagus, memang akan sedikit terhenti saat covid, melandai. Tapi rasio-rasio utama itu tetap bagus," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (8/9). 

Baca juga: KemenkopUKM Koordinasikan Penuntasan Penyaluran BPUM 2021 dengan Pemda

Berdasarkan data OJK, penyaluran kredit perbankan hingga Juli 2021 mencapai Rp5.564 triliun, atau tumbuh 0,5% (year on year/yoy), dan berada di angka 1,22% (year to date/ytd). Sedangkan DPK di perbankan tercatat Rp6.966 triliun, atau tumbuh 10,4% (yoy), dan tumbuh 4,51% (ytd). 

Selain itu profitabilitas perbankan juga dalam kondisi baik, di mana Net Interest Margin (NIM) perbankan berada di level 4,54%, biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) di angka 84,23%. Sedangkan laba bersih perbankan tercatat 9,69% (yoy). 

"Kalau kita lihat NPL (Non Performing Loan) walaupun gross 3,35%, nett-nya 1,59%, likuiditas oke, ketahanan bank ditunjukkan dengan CAR itu masih sangat bagus. Kondisi BPR kita juga sama, masih cukup bagus saya kira," imbuh Heru.

"Kami percaya bahwa dengan penanaganan covid yang semakin baik, di mana vaksinasi semakin cepat, rasanya masih yakin bahwa sampai akhir tahun kita akan terus mencatatkan kondisi-kondisi yang tetap stabil dan baik," sambung dia. 

Stabilnya kondisi perbankan nasional juga terlihat dari melandainya nilai restrukturisasi kredit yang dilakukan. Heru bilang, titik tertinggi restrukturisasi kredit ialah di angka Rp914 triliun. Saat ini nilai tersebut telah menyusut menjadi sekitar Rp778 triliun. 

Penyusutan nilai restrukturisasi kredit tersebut menurutnya menunjukkan perbankan nasional mampu mengelola risiko dengan baik. Di saat yang sama pula dana cadangan yang dibentuk perbankan juga telah meningkat. 

Peningkatan dana cadangan tersebut menunjukkan perbankan nasional siap mengantisipasi risiko dari restrukturisasi kredit yang dijalankan. Tercatat, jumlah dana cadangan yang dibentuk perbankan mencapai Rp334 triliun, lebih tinggi dari posisi sebelumnya di angka Rp246 triliun. 

"Jadi artinya perbankan kita terus merespon dampak kalau restru itu ada debiturnya yang tidak bisa melanjutkan usahanya, atau menjadi kredit macet. Dengan pembentukkan cadangan yang terus meningkat, perbankan kita itu siap untuk mengantisipasi berbagai hal yang terkait dengan restrukturisasi tersebut," jelas Heru. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya