Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
EKONOMI digital Indonesia disebut berkontribusi sebesar 46% di antara 6 negara ASEAN. Dalam lima tahun ke depan, ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh di atas 20%.
Hal tersebut diungkapkan Partner Bain & Company Edy Widjaja dalam salah satu sesi webinar di acara HSBCSummit, Rabu (25/8). Dia memaparkan, 5 tahun perkembangan digital konsumen terjadi dalam 1 tahun karena pandemi.
Baca juga: 12 Perusahaan Siap Buyback Saham, Total Nilai Rp4,9 Triliun
Dalam hal ini, ada tiga tren yang akan berlanjut. Pertama adalah munculnya konsumen baru. "Sepertiga dari konsumen di ASEAN adalah baru. Di Indonesia 37% belum pernah memakai e-commerce dalam tiga sektor: edukasi, groceries dan lending," kata Edy.
"Kedua, mereka berasal dari tier 3 dan tier 4 kota Indonesia. Lebih dari 50% muncul dari luar kota besar. Ketiga, 93% di Indonesia berkata bahwa ini tren akan berkelanjutan bukan hanya saat pandemi," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Co-founder and Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo menyebut pertumbuhan sektor digital sangat pesat. Menurutnya, masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan digitalisasi ini untuk bisa lift up Indonesia supaya rakyat lebih maju dan ada pemerataan yang lebih baik.
"Di lain pihak, digitalisasi juga menarik perhatian pemain asing. Perusahaan asing di negara lain bisa langsung mengirimkan barangnya ke konsumen dengan harga yang relatif lebih murah. Tentu ini ada dampaknya untuk UMKM Indonesia," katanya.
Patrick juga menilai pemerintah sangat konstruktif menyiapkan infrastruktur digital. Di sisi lain, sektor swasta juga mendukung perkembangan e-payment system.
Sementara Co-founder and CEO of Gojek Kevin Aluwi mengimbau perusahaan-perusahaan harus berani berubah dengan situasi zaman. "Banyak perusahaan menahan arus dari perubahan preferensi konsumen. Arus tidak bisa dilawan, diikuti saja, dengan menciptakan produk yang sesuai dengan demand dan potensi market sekarang," katanya.
Dalam 10 tahun terakhir, lanjut Kevin, banyak UMKM yang semakin bisa bersaing dengan perusahaan dengan modal yang lebih besar berkat teknologi.
Ke depan, Indonesia perlu talenta yang bisa membangun produk kelas dunia, termasuk UI engineer, data scientist. "Talenta kelas dunia yang dapat melakukan training dan upscaling dapat memperkuat Indonesia sebagai digital hub," pungkas Kevin. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved