Pelaku UMKM Butuh Edukasi Keamanan Pangan

Media Indonesia
09/7/2021 21:00
Pelaku UMKM Butuh Edukasi Keamanan Pangan
Pelaksanaan kegiatan menggunakan zoom meeting.(Dok pribadi)

PANDEMI covid-19 tidak boleh menghalangi keamanan pangan bagi kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Dalam konteks itulah UMKM membutuhkan pendampingan agar makin bisa meyakini masyarakat terkait keamanan pangan. Edukasi jelas dibutuhkan agar mereka makin memahami bahwa berbisnis tidak sekadar menjual pangan saja, tapi ada aturan main yang harus diikuti.

"Itu sebabnya kepada mereka didampingi bagaimana mengadopsi keamanan pangan. Tujuannya agar masyarakat lebih percaya dan yakin bahwa pangan yang mereka beli aman dan halal," ujar Suraya Masyhur, fasilitator kegiatan di Jakarta, Jumat (9/7).

Suraya menuturkan keuntungan mengikuti program ini di antaranya bisa menjadi Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) dengan kompeten, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi pangan yang aman, dan terhindar dari risiko pangan yang tidak memenuhi persyaratan.

"Ini bukan hanya tanggung jawab BPOM atau pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita bersama. Sebab pangan yang masuk ke tubuh manusia sangat berpengaruh bagi kondisi kita. Kepada para pelaku UMKM pun kita berikan edukasi bagaimana mereka bisa membuat izin edar dari BPOM," tutur Suraya yang aktif di Ikatan Saudara Muslim Indonesia (ISMI) dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini, dalam siaran persnya.

Dengan latar belakang mengikuti pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) tingkat pertama Berbasis Kompetensi sebagai fasilitator nasional pada 2-4 Juni 2021, membuat Suraya makin mengencangkan tekad membina UMKM. Bergabung dengan BIG Indonesia dan Istiqlal Indonesia Halal Center (IHC), menjadi bukti keseriusannya termasuk dengan 20 tahun aktif sebagai staf sekretariat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Komite Tetap Timur Tengah/OKI.

Itu sebabnya ketika menggelar pelatihan bagi para pelaku UMKM, peserta diberikan informasi kemudahan akses pasar real dan ekspor. Selain itu mendapatkan layanan inkubasi dan akselerasi pada program IHC.

"Peserta akan mendapatkan modul seperti monitoring dan evaluasi kinerja fasilitator dalam sosialisasi keamanan pangan bagi UMKM pangan, cara produksi pangan olahan yang baik atau good manufacturing practices (GMP)," ungkap ibu tiga anak ini.

Hadir dalam acara ini para UKM binaan dari berbagai daerah di Jabodetabek, Serang, Sukabumi, Bandung, Makassar, Berau, Jambi, Mataram, Maluku, Jayapura, Manokwari bahkan dari Malaysia. Setidaknya ada 160 peserta yang hadir dalam acara ini. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya