Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Setoran Hulu Migas ke Negara Tembus Rp78,2 Triliun

Insi Nantika Jelita
16/6/2021 13:11
Setoran Hulu Migas ke Negara Tembus Rp78,2 Triliun
Ilustrasi(Antara)

DI tengah kondisi pandemi covid-19, sektor hulu minyak dan gas (migas) memberikan kontribusi ke negara sebesar US$5,5 miliar atau setara Rp 78,2 triliun per (31/5). Penerimaan ini dilaporkan setara 76,2% dari target penerimaan yang ditetapkan dalam APBN 2021 sebesar US$7,28 miliar.

Untuk menjaga penerimaan negara tetap maksimal, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) segera meningkatkan investasi dengan memanfaatkan harga minyak yang naik seperti saat ini.

“Kita bersyukur karena harga minyak saat ini semakin meningkat, saat ini sekitar US$73 per barel, dan Indonesia Crude Price (ICP) sekitar US$68 per barel. Kami berharap harga yang tinggi ini bisa mendorong KKKS meningkatkan kegiatan investasinya," ujar Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus dalam keterangannya, Rabu (16/6).

Taslim berharap, peningkatan kegiatan minimal akan tercermin dalam pembahasan-pembahasan Work, Program and Budget (WP&B) yang akan segera dilakukan SKK Migas dengan KKKS pada Juli hingga September 2021.

Baca juga : Garuda Tutup Rute Penerbangan Melbourne dan Perth

“Kami akan segera mengirimkan surat edaran kepada KKKS agar mereka segera meningkatkan investasi di 2022. Syukur kalau kegiatan bisa ditingkatkan mulai tahun ini,” ucapnya.

Di satu sisi, SKK Migas juga meminta insentif hulu migas disetujui pemerintah. Taslim mengutarakan, permohonan ini dibutuhkan kendati harga minyak meningkat dan insentif dibutuhkan guna meningkat iklim investasi migas yang lebih kompetitif.

Per Mei 2021, lifting minyak sebesar 662.6 ribu barel per hari (bopd) atau 94% dari target APBN, sedang lifting gas sebesar 5,379 MMSCFD atau 95,4% dari target APBN. Sehingga, SKK Migas menegaskan membutuhkan tambahan investasi yang cukup besar untuk mendorong investasi meningkat dan membuat lifting minimal sama dengan tahun 2021. Per Mei 2021, capaian realisasi investasi migas pun mencapai US$3,93 miliar atau sekitar 31,7% dari target.

“Dengan membaiknya harga minyak, kami berharap situasi membaik karena dari sisi potensi, Indonesia masih menjanjikan. Sebagai bukti, kami menyaksikan temuan menggembirakan di pemboran sumur Maha di Perairan Makasar, juga adanya temuan tambahan cadangan di Lapangan Banyu Urip," pungkas Taslim. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya