Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PANDEMI covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia memang telah mengoyak berbagai sendi kehidupan masyarakat, terutama perekonomian. Banyak sektor usaha yang terpaksa gulung tikar akibat wabah berkepanjangan itu.
Memang tidak semua sektor usaha merugi. Ada juga juga beberapa usaha yang justru berkembang atau bertahan di masa-masa sulit ini. Beberapa sektor usaha yang bisa bertahan biasanya terkait dengan ekonomi digital atau intenet.
Baca juga:
Seperti yang dialami PT Link Net Tbk (Link Net). Mereka sukses memulai tahun ini dengan membukukan pertumbuhan finansial yang kuat. Link Net membukukan Laba Bersih sebesar Rp249 miliar pada 1Q2021, meningkat 26,0% dibandingkan dengan Rp198 miliar pada 1Q2020.
Diungkapkan Presiden Direktur dan CEO Perseroan, Marlo Budiman, Marjin Laba Bersih tercatat 23,3% pada 1Q2021 dibandingkan dengan 20,6% pada 1Q2020. Pendapatan per Saham meningkat 30% pada 1Q2021 menjadi Rp91 per lembar saham, dibandingkan dengan Rp70 per lembar saham pada 1Q2020. Perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp624 miliar pada 1Q2021, meningkat 21,1% dibandingkan dengan Rp516 miliar pada 1Q2020. Marjin EBITDA tercatat pada 58,4% pada 1Q2021 dibandingkan dengan 53,8% pada 1Q2020.
Pendapatan meningkat 11,4% menjadi Rp1.069 miliar pada 1Q2021 dibandingkan Rp959 miliar pada 1Q2020. Walaupun pendapatan meningkat sebesar 11,4%, beban pokok pendapatan meningkat hanya 2,0% pada 1Q2021 menjadi Rp215 miliar dibandingkan dengan Rp211 miliar pada 1Q2020.
Perseroan telah melanjutkan suksesnya dalam proyek migrasi. Proyek itu berjalan sesuai jadwal. Hingga akhir Mei, Link Net telah menyelesaikan kurang lebih 1/3 dari keseluruhan proyek. Karena manajemen biaya yang efektif dan peningkatan efisiensi operasional, Perseroan menurunkan anggaran proyek ini menjadi Rp2,5 triliun dari Rp3 triliun.
Link Net, kata Marlo juga menambahkan 49 ribu home passed ke dalam jaringannya pada 1Q2021, menjadikan total home passed sebanyak 2,729 juta home passed. Perseroan menambahkan 20 ribu pelanggan baru pada 1Q2021, menjadikan jumlah pelanggan sebesar 859 ribu pelanggan. Pendapatan rata-rata per Pelanggan (ARPU) tercatat sebesar Rp358 ribu pada 1Q2021.
“Perseroan memulai 2021 dengan membukukan pertumbuhan sebesar dua digit pada 1Q2021. Manajemen Link Net telah berhasil meningkatkan pendapatan dan mencapai efisiensi biaya. Proyek migrasi Link Net berjalan sesuai jadwal, memiliki dana yang cukup dan berada di bawah anggaran. Hingga akhir Mei, Link Net berhasil menyelesaikan kurang lebih 1/3 dari keseluruhan proyek ini," ujar Marlo.
"Tim migrasi Perseroan telah menunjukkan efisiensi dan hasilnya, Link Net merevisi anggaran CAPEX untuk proyek ini sebesar Rp500 miliar menjadi Rp2,5 triliun dari anggaran dasar sebesar Rp3 triliun. Hasil pencapaian yang memuaskan pada 1Q2021 merupakan hasil kerja keras dari tim manajemen saya dan semua karyawan Link Net. Saya sangat bangga akan performa tim saya pada 1Q2021," katanya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved