Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENTERI Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta aktivitas usaha di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya nelayan tradisional dan anak buah kapal.
"Yang jadi pikiran saya bagaimana nilai tukar nelayan lebih baik dan kesejahteraan meningkat. Untuk itu industri (perikanan) perlu didorong, sarana dan prasana diperbaiki," ujar Trenggono dalam keterangnnya saat mengunjungi PPS Bungus di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (2/6).
Baca juga: Sri Mulyani Targetkan Konsumsi 2022 Capai 5,3 Persen
Dikatakan terdapat satu unit pengolahan ikan (UPI) di pelabuhan perikanan yang beroperasi sejak puluhan tahun tersebut. Produksinya berupa tuna steak, tuna loin, tuna saku, belly tuna, hingga tetelan yang ditujukan untuk pasar ekspor. Kapasitas produksinya mencapai 20 ton bahan baku per hari.
Trenggono mendorong agar produktivitas perusahaan bisa lebih ditingkatkan sehingga nilai ekonomi yang dihasilkan lebih besar. Dia juga berharap adanya pertumbuhan usaha-usaha baru sebab ada potensi perikanan besar di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 572 yang menjadi lokasi penangkapan para nelayan Sumatera Barat.
Untuk mendukung geliat subsektor perikanan tangkap di Sumbar, Menteri KKP juga meminta jajarannya membangun ekosistem pelabuhan menjadi lebih hidup. Salah satu yang perlu disiapkan adalah coldstorage untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan dan menjaga kualitasnya.
Disebutkan KKP, volume produksi perikanan di PPS Bungus pada 2020 sebanyak 4.776.149 Kg dengan nilai Rp111,02 miliar. Sementara nilai ekspor ikan tuna dalam kurun waktu 2016-2019 sebesar Rp32,3 miliar.
Disamping melengkapi sarana dan prasarana pelabuhan, Trenggono juga mendorong jajarannya memperkuat riset yang bertujuan untuk menambah jumlah produksi dan kualitas produk perikanan yang dihasilkan.
"Riset lebih riil untuk kepentingan ekonomi, bukan sebatas edukasi," tegasnya.
Menteri KKP mengimbau kepada nelayan untuk menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Penangkapan ikan tuna dengan cara memancing menurutnya sudah tepat, karena fokus pada komoditas tertentu.
"Prinsip kita itu ekonomi biru, untuk itu alat tangkapnya harus ramah lingkungan," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved