Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pangkas Rantai Distribuasi, Pelaku UKM Harus Bermigrasi ke Digital

Mediaindonesia.com
24/5/2021 19:55
Pangkas Rantai Distribuasi, Pelaku UKM Harus Bermigrasi ke Digital
Seorang kurir bersiap mengantarkan barang yang dipesan konsumen di Pasar ModernJoyo Agung, Malang, Jawa Timur.(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO )

NILAI pasar ritel tradisional di Indonesia diperkirakan mencapai US$200-US$250 miliar, dan bertambah sekitar US$15 miliar per tahun. Ada jutaan toko dan warung di seluruh Indonesia.

Toko dan warung tersebut biasanya dikelola oleh suatu keluarga dan beroperasi di properti pribadi hampir tanpa biaya tambahan lain. Faktor-faktor tersebut membuat para peritel kecil bisa hemat biaya. Sayangnya, keuntungan tersebut menjadi tak berarti karena mereka adalah entitas terkecil dalam sebuah rantai distribusi yang berlapis-lapis.

Baca juga: Pemerintah Harus Terus Dorong Pelaku UMKM Migrasi ke Digital

Co-Founder & CTO, Ula, Alan Wong mengungkapkan hal tersebut. Itu sebabnya ia menyarankan agar pemilik warung atau pelaku mulai bermigrasi ke ekonomi digital. Ula sendiri merupakan e-commerce yang membantu toko/warung membeli barang dagangan langsung dari pemasok, tanpa melalui rantai distribusi panjang.

“Para pelaku usaha ritel di Indonesia masih menghadapi sejumlah permasalahan. Mulai dari kebutuhan untuk bermitra dengan beberapa pemasok, kurangnya visibilitas harga, ketergantungan pada uang tunai, modal kerja yang terbatas, hingga masalah dengan pengiriman barang dan manajemen stok,” terang Alan.

Selama ini, lanjutnya, Ula berupaya membantu memecahkan beberapa titik permasalahan tersebut dengan menggunakan teknologi dan standar praktik terbaik perdagangan modern. Pada tahap pertama, mereka membantu para pemilik dan pengelola warung untuk mengelola bisnis mereka dengan lebih baik, memberi mereka akses ke berbagai pilihan barang dengan harga yang kompetitif, pengiriman yang cepat dan andal, serta kemampuan untuk mengoptimalkan arus kas mereka.
 
“Kami berfokus pada pilar fundamental, yaitu menyediakan pilihan, layanan, dan harga yang tepat. Nantinya, kami ingin berpartisipasi dalam inklusi finansial mereka, yang akan mencakup edukasi keuangan, akses ke metode pembayaran online dan modal kerja,” imbuh Alan.

Selama setahun terakhir, pihaknya telah membangun beberapa fitur kenyamanan dan penghematan waktu, seperti pemesanan ulang dengan satu klik. Hal itu sesuai prinsip Ula, utilitas adalah prioritas. Tujuannya agar para pelanggan bisa mendapat solusi sederhana yang memiliki proposisi nilai jelas dan tepat. Hal lain yang juga jadi prioritas ialah user experience (UX) yang mudah dimengerti.

“Kebanyakan pelanggan kami kurang mahir menggunakan teknologi, jadi membangun UX yang sangat sederhana dan intuitif guna membantu pengguna menavigasi dan memahami teknologi amatlah penting. Kami juga berusaha untuk membangun aplikasi yang ringan dan cepat, kami ingin mempertimbangkan ponsel-ponsel kelas bawah dan paket data bayar berbasis penggunaan yang biasa digunakan oleh pelanggan kami,” terang Alan.

Ia menambahkan, pandemi telah memainkan peran besar dalam mengakselerasi digitalisasi pemilik toko dan pelaku UKM  di Indonesia. Mereka telah melihat banyak manfaat berbisnis online. “Tren tersebut diyakini tidak akan berubah, bahkan ketika pandemi memiliki dampak yang lebih kecil dan lebih terkendali di tahun 2021. Saat toko/warung melihat potensi teknologi yang sangat besar, mereka tidak akan ragu untuk terus menggunakan teknologi.”

Bahkan, tren tersebut tidak hanya berlaku untuk peritel, tetap tetapi juga untuk masyarakat di rumah yang mungkin menyadari bahwa mereka hanya membutuhkan ponsel untuk berjualan online. Bagi siapa saja yang mungkin kehilangan pekerjaan mereka atau menginginkan penghasilan tambahan, mereka dapat menjual melalui Facebook, dan melalui Grup WhatsApp komunitas mereka.

“Peritel kecil akan terus menjadi pilar perekonomian Indonesia. Pemulihan kondisi ekonomi peritel kecil akan memainkan peran besar dalam pemulihan negara ini pasca pandemi. Indonesia adalah negara yang sangat memiliki semangat wirausaha, dan kami merasa terhormat dapat mendukung para pengusaha kecil di Indonesia, membantu mereka meningkatkan profitabilitas, mengembangkan bisnis, dan memperluas produk yang mereka tawarkan,” ujar Alan. (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya