Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HINGGA kuartal I-2021, BTPN Syariah yang fokus melayani prasejahtera produktif Indonesia terus menunjukkan kinerja baiknya. Meski di tengah pandemi, penyaluran pembiayaan ke segmen ultramikro telah mencapai Rp9,7 triliun atau tumbuh 6% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pembiayaan yang sehat ini juga disertai dengan konsistensi dalam menjaga kualitas pembiayaan yang sangat hati-hati.
Kemampuan Bank dalam menjaga kinerja juga tercermin dalam perolehan laba bersih setelah pajak (NPAT) selama kuartal I-2021 yang mencapai Rp375 miliar atau setara dengan 44% laba bersih pada 2020. Adapun Dana Pihak Ketiga juga meningkat sebesar 9%, mencapai Rp10,5 triliun.
Lebih lanjut, BTPN Syariah berhasil mencatat total aset dan total ekuitas menembus milestone level 17 triliun dan level 6 triliun yaitu pada Rp17,3 triliun dan Rp6,3 triliun. Total pertumbuhan aset dan ekuitas tersebut mencapi 8% dari pada periode yang sama tahun lalu. Seluruh pertumbuhan yang baik ini menandakan bahwa ketangguhan prasejahtera Indonesia menghadapi pandemi berada pada posisi yang optimis.
“Terus memperkuat komitmen kami dalam melayani serta menumbuhkan nasabah prasejahtera produktif, adalah jalan kami yang telah dilakukan secara istiqomah selama lebih dari satu dekade ini. Untuk menuju hal tersebut diperlukan talenta terbaik yang memiliki spirit yang kuat untuk memberikan pertumbuhan kepada bank juga kepada seluruh nasabah, karyawan, serta pemangku kepentingan lain," ungkap Direktur BTPN Syariah Arief Ismail dilansir dari keterangan resmi, Kamis (22/4).
Di sisi lain, kinerja Bank yang sehat dan terus tumbuh juga tak lepas dari talenta terbaik dan tepat dalam menjalankan bisnis bank. Oleh karena itu pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pengangkatan Dwiyono Bayu Winantio sebagai Direktur Bisnis. Pengangkatan ini telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dengan persetujuan pengangkatan Dwiyono Bayu Winantio sebagai Direktur Bisnis berdasar RUPST 21 April kemarin, Insya Allah akan memperkuat percepatan pertumbuhan bank. Kami bersyukur, dukungan yang kuat dari regulator, pemerintah, para investor, serta berbagai pihak lainnya telah memberikan ruang bertumbuh bagi bank untuk terus memaksimalkan ketangguhan Prasejahtera Indonesia," tutur Arief.
Keputusan penting lain yang dihasilkan dalam RUPST yaitu menyetujui pembagian dividen tunai dengan porsi pay out ratio yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 25% menjadi 30%. Nilai dividen per saham yang dibagikan adalah Rp33 per lembar saham. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved