Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SALAH satu kebutuhan masyarakat yang tiba-tiba menjadi penting di masa pandemi covid-19 adalah internet. Hal itu karena banyak kegiatan masyarakat yang harus dilakukan dari dari rumah, akibat adanya pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah.
Berbagai kegiatan seperti bekerja, belajar, bahkan berbelanja pun dari rumah. Situasi itu membutuhkan jaringan internet. Itu sebabnya PT Link Net Tbk dengan brand First Media berusaha menjawab kebutuhan itu melalui beragam inovasi produk dan solusi layanan.
Baca juga: Pengguna Internet Indonesia Hampir Tembus 200 Juta
Setelah meluncurkan kampanye #BeneranTanpaBatas untuk memberikan layanan unlimited internet tanpa batasan kuota dan unlimited world entertainment, kini First Media menghadirkan OTT Package First+yang menyediakan akses ke beragam plat form Over-The-Top (OTT). Inovasi itu menjadikan First Media sebagai penyedia layanan Cable TV dan Fixed Broadband Internet pertama di Indonesia yang menghadirkan agregasi konten OTT streaming platforms dalam satu paket.
Marlo Budiman, Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk menyampaikan bahwa masa pandemi tidak hanya telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam bekerja, belajar, dan beribadah, tetapi juga membuat masyarakat semakin membatasi aktivitas lain di luar rumah seperti halnya mengakses hiburan. Perubahan juga terjadi pada pola konsumsi masyarakat terhadap media dan konten hiburan yang mengalami pergeseran. Dengan berbagai pilihan aksesyang tersedia, masyarakat semakin memiliki kebebasan dan kemampuan penuh dalam memilih atau mengonsumsi media dan berbagai konten yang lebih personal, salah satunya mengakses layanan OTT untuk menikmati berbagai konten streaming.
“Perubahan ini menjadi peluang bagi kami di Industri cable TV dan fixed broadband internet untuk berinovasi. Melalui OTT PackageFirst+, kami menghadirkan konten-konten yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi pelanggan dalam menikmati unlimited world entertainment. Kami senang bisa mendapatkan dan mengoptimasi peluang ini guna memberikan pengalaman lebih menyeluruh kepada pelanggan. Kami berharap, inovasi ini dapat menjawab kebutuhan konsumen akan akses konten berkualitas yang lebih mudah, terjangkau, dannyaman untuk dinikmati melalui layar TV atau pun gawai.”
Dalam laporan hasil riset tentang tren konsumsi OTT yang dilakukan oleh Kantar dan perusahaan teknologi Amerika The Trade Desk tahun 2020 menyebut, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak menghabiskan waktu untuk mengakses layanan OTT dengan total sekitar 3 miliar jam per bulan. Dari total 66 juta masyarakat Indonesia yang mengakses layanan OTT, 70% di antaranya menghabiskan waktu lebih dari satu jam per hari. Sementara dari segi konten, konsumen Indonesia paling sering menikmati 43% program lokal, 42% konten Korea, dan 15% lainnya.
Content & eSports Director PT Link Net Tbk Ferliana Suminto mengatakan tren masyarakat yang lebih menyukai konten lokal dan drama Asia coba mereka penuhi dengan menyediakan berbagai OTT yang bisa diakses dalam satu layanan. "OTT yang kami hadirkan saat ini diantaranya; GoPlay dan Viu yang menghadirkan konten lokal dan drama Asia berkualitas.”
“Sejalan dengan kampanye #BeneranTanpaBatas, kami berharap First+ dapat menjadi alternatif bagi pelanggan akan akses mudah dalam menikmati one-stop best entertainment solution from home and on the go. Kami juga berharap kedepannyaFirst Media dapat terus menghadirkan inovasi melalui layanan dan produk lainnya yang bisa lebih meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan," ujar. (RO/A-1)
Studi terbaru yang dipublikasikan PLOS Mental Health mengungkapkan remaja dengan kecanduan internet mengalami perubahan dalam kimia otak dan konektivitas fungsional.
Orang tua seharusnya jadi role model penggunaan internet dan jangan sampai orang tua tidak paham dan paham konten yang diberikan anak.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi berusia 13 tahun oleh empat siswa di Sumatra Selatan dipicu karena kecanduan video pornografi.
dampak negatif globalisasi untuk berbagai sektor kehidupan, baik pada sektor ekonomi, teknologi hingga sosial budaya, dan cara menyikapinya
Teknologi terus berkembang dan memberikan kemudahan bagi para traveler, terutama dalam hal konektivitas internet saat berada di luar negeri.
Pemerintah daerah memiliki program Cianjur Caang. Salah satu sasaran program itu yakni layanan akses internet ke semua wilayah di Kabupaten Cianjur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved