Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUSAN, 49, warga Meruya, Jakarta Barat, senang bukan main. Pada Senin (4/4) siang menjelang sore itu, ia akhirnya berhasil mengurus peningkatan sertifikat tanah miliknya tanpa menggunakan perantara.
Susan mengurusnya di gerai layanan pertanahan milik Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) di arena Agrinex Expo 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
“Saya senang karena layanannya cepat, tidak sampai seharian, sebentar sudah jadi. Ngurus sendiri malah lebih baik,” jelasnya.
Siang itu tak hanya Susan. Ada juga Beryl, 27 dan Yudi, 28, dua-duanya warga Tangerang Selatan yang menyempatkan diri mengurus surat tanah rumah dan pengurusan sertifikat hak milik di tempat yang sama.
“Selama ini tertunda karena mindset-nya ngurus di BPN susah, lama, dan ribet. Ternyata pelayanannya cepat, murah, dan sangat modern. Dua layanan hanya Rp100 ribu,” kata Beryl.
Lain lagi dengan Lusi Soeheri, 36, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia sempat ditawari seorang perantara dan membayar Rp3 juta untuk penyelesaian dokumen yang dijanjikan rampung satu minggu. Beruntung ia tak ambil tawaran itu karena setelah diurus sendiri, Lusi hanya butuh waktu 30 menit dan biaya Rp50 ribu untuk membereskan dokumennya.
Contoh-contoh tadi menjadi gambaran tentang begitu mudahnya akses bagi masyarakat saat ini dalam melegalisasi kepemilikan tanah. Dengan program ‘Satu Atap untuk Semua’, kini tidak ada lagi proses yang lama dan berbelit dalam pengurusan sertifikat lahan bagi masyarakat.
Stigma pengurusan lahan yang sangat rumit perlahan mulai memudar seiring dengan semakin gencarnya program pelayanan cepat dari Kementerian ATR. Dengan kemudahan dan kecepatan itu, masyarakat pun tidak perlu lagi menggunakan jasa perantara yang tentu memakan ongkos dan waktu.
Selama tiga hari, 13 kantor pertanahan se-Jabodetabek membuka layanan pertanahan di Agrinex Expo. Menurut Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, partisipasi mereka merupakan upaya untuk mendekatkan layanan pertanahan kepada masyarakat.
Terbukti dalam event itu, sekurangnya 2.016 orang mendapatkan layanan pertanahan.
“Tampilnya ATR/BPN di Agrinex Expo adalah bagian dari public report akan etos senang memudahkan,” ujarnya saat mengunjungi pameran sembari menyempatkan melayani masyarakat secara langsung.
Ferry menyebut kemudahan akan akses tanah sejatinya juga amat strategis karena dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Ini merupakan program lanjutan dari reforma agraria yang memberikan sertifikat gratis menggunakan dana APBN bagi petani dan peternak.” (Dero Iqbal/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved