Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Kementan Tinjau Kelayakan Produk Ekspor Pangansari Utama

Mediaindonesia.com
16/2/2021 22:01
Kementan Tinjau Kelayakan Produk Ekspor Pangansari Utama
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyambangi salah satu anak perusahaan PT Pangansari Utama Food.(Dok PT Pangansari Utama Food Resources)

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian  Pertanian menyambangi salah satu anak perusahaan PT Pangansari Utama Food Resources yakni Dunia Daging Food Industry di Purwakarta, Selasa (16/2).

Ini dilakukan dalam rangka verifikasi proses produksi dan keselamatan pangan produk ekspor dari produk-produk Dunia Daging Food Industry.

Kunjungan tersebut dilakukan oleh Syamsul Ma’arif selaku Direktur Kesehatan Mayarakat Veteriner (Kesmavet), Fini Murfiani selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan beserta tim verifikasi yang disambut oleh Anjar Dwimantoro selaku Direktur PT. DDFI beserta jajaran dari masing-masing pihak terkait.

Syamsul menyebutkan dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa (16/2) bahwa, “Kami diinstruksikan agar semua pelaku usaha bisa melakukan ekspor. Kami melihat PT DDFI ini sudah sangat memenuhi persyaratan untuk melakukan ekspor. Sehingga, Kami datang untuk mendorong supaya proses ekspor bisa dilakukan segera”.

Lebih lanjut Syamsul menjelaskan bahwa  pemenuhan persyaratan ekspor terutama pada pemenuhan persyaratan di negara tujuan antara lain jaminan mutu dan keamanan pangan oleh otoritas veteriner di negara pengekspor, serta traceability mulai dari penggunaan sumber bahan baku yang aman, bebas penyakit dan tidak membahayakan manusia yang akan mengkonsumsi produk asal hewan tersebut. Hal ini nantinya dibuktikan dengan pengeluaran sertifikat veterinary health certificate yang akan menyertai setiap pengiriman  ekspor produk ke negara tujuan.

Syamsul menegaskan bahwa secara tahapan, PT. DDFI untuk pemenuhan persyaratan ekspor sudah 90 persen terpenuhi.

Sementara itu, Pihak DDFI untuk memantapkan kelayakan produk sudah melewati tiga tahapan, yang pertama memenuhi food safety atau keselamatan pangan sesuai prosedur internasional, selanjutnya
menerapkan teknologi dalam proses produksi. Kemudian yang terkahir adalah melakukan pengembangan untuk produk-produk yang inovatif.

Ikut hadir dalam pertemuan tersebut Shanty Nurpatria Direktur Marketing dan Bisnis Development Pangansari Utama Food Resources, Satmiaji Putranto Direktur Keuangan Pangansari Utama Food Resources,   Awal Piliang Deputy Director Pangansari Utama Food Distribution  Asep Cendianto Kadiv SCM PT Dunia Daging Food Industries, Apipudin Manager Produksi DDFI.

Shanty mengatakan, “Nantinya yang akan di ekspor adalah produk unggulan kami, terutama produk-produk berbasis sosis dan makanan cepat saji. Namun, dengan berbagai varian rasa baru yang belum pernah ada di pasaran. Misalnya seperti sosis dengan rasa kari, rasa rendang, dan rasa-rasa nusantara lainnya. Selain itu juga ada produk nugget, bakso, karage dan katsu dengan merk Fronte, Nidia, Gorudo dan Heat and Eat”.

Setelah dilakukan proses verifikasi lapangan dengan melihat proses produksi dan melihat beberapa varian produk, Fini Murfiani mengatakan “Produk ini bisa dipasarkan di Jepang, Brunei Darusalam, Timur Tengah dan negara tujuan ekspor lainnya. Kegiatan ekspor ini diharapkan mampu meningkatkan devisa negara. Ini sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi kepada Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian agar sektor ini memberikan kontribusi terhadap devisa negara”.

Fini melanjutkan, “Sosis dengan rasa aneka nusantara ini dapat menjadi produk andalan dari Pangansari”.

Fini menambahkan, “Pemerintah juga akan mendorong strategi promosi produk pada calon buyer di negara tujuan ekspor melalui perwakilan negara indonesia (KBRI, atase perdagangan, atase pertanian) dan memanfaatkan jaringan diaspora di luar negeri. Harapannya di masa mendatang pangansari bisa menjadi holding agregator ataupun perusahaan konsolidator produk pangan asal Indonesia yang akan menembus pasar ekspor ,sehingga hal ini akan mendukung akselerasi program Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam gerakan tiga kali lipat ekspor (gratiek)”.

Pihak DDFI sendiri berharap agar jati diri produk bercita rasa Indonesia dapat beredar di pasar luar. Ini didasari atas potensi yang ada jika hal tersebut terjadi. Salah satu kiat yang dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan melakukan diferensiasi, yaitu mengedepankan pengembangan produk supaya memiliki nilai jual yang disesuaikan dengan keinginan pasar domestik dan internasional.

Peluang investasi industri tepung telur
Dengan melihat resources yang dimiliki Pangansari Utama Food Resources, baik dari sisi teknologi dan SDM, Fini melihat adanya peluang pengembangan usaha khususnya dalam mengembangkan  industri tepung telur di Indonesia.

Selama ini Indonesia masih mengimpor produk tepung telur dari berbagai negara antara lain India dan Ukraina sementara sumber daya produk telur yang 95 persen dihasilkan dari peternak layer skala peternak rakyat sangat mencukupi.

“Melihat data realisasi impor tepung telur tahun 2019 yang mencapai 2.000 ton, tentunya jika Pangansari dapat menumbuhkan industri tepung telur, ini juga akan dapat mensubstitusi tepung telur import. Sehingga diharapkan selain dapat menghemat devisa negara, juga dapat menjadi solusi dalam menjaga stabilisasi harga telur yang terkadang merugikan peternak saat produksi berlebih,” pungkas Fini.  

Hal ini disambut baik oleh jajaran Pangansari Utama Food Resources yang segera akan menindaklanjutinya  dengan melakukan feasibility study dan market research dalam waktu dekat. (RO/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya