DIREKTUR Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman menyebutkan realisasi peremajaan lahan sawit rakyat seluas 200 ribu hektar dengan target 180 ribu hektar per tahun.
"Realisasi peremajaan kelapa sawit rakyat dari tahun 2016 sampai 2020 telah terealisasi 200 ribu hektar," kata Eddy dalam webinar Strategi Penguatan Kebijakan Pengelolaan Sawit Secara Berkelanjutan, kemarin.
Komposisi perkebunan sawit di Indonesia 41% merupakan perkebunan sawit rakyat atau seluas 6,72 juta hektar dari lahan sawit keseluruhan mencapai 16,38 juta hektar.
Dari lahan sawit 6,72 juta hektar tersebut potensi peremajaannya mencapai 2,78 hektar. Untuk program peremajaan tersebut pemerintah memberikan kompensasi untuk peremajaan sebesar Rp30 juta per hektar untuk 1 kepala keluarga pemilik kebun sawit dan maksimum diberikan sebesar 4 hektar.
Menurut Eddy apabila program peremajaan sawit ini berhasil maka akan memberikan produktivitas yang lebih tinggi dari pada produktivitas yang sebelumnya. Sehingga pada 2030 mendatang produksi crude palm oil (CPO) mencapai 56,84 juta metrik ton (MT).
"Sehingga dapat mengakomodasikan permintaan ekspor, kebutuhan dalam negeri, oleochemical, bahkan untuk program biodiesel," ucapnya.
Apabila program peremajaan tidak dilakukan maka mulai 2024 akan terjadi penurunan produksi hingga 2035 produksi CPO menurun menjadi 52,39 juta MT. (Iam/E-1)