Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RENCANA pembentukan holding atau induk usaha BUMN untuk pembiayaan usaha ultra mikro (UMi) terus mendapat dukungan dari pengamat perbankan. Holding UMKM dinilai menjadi momentum perbaikan ekosistem guna mendorong multiplier effect terhadap ekonomi nasional.
Rencananya ada tiga BUMN yang terlibat dalam holding pembiayaan UMi dan UMKM, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan ketiga pelaku jasa keuangan tersebut fokus pada pembiayaan UMKM, yang sebelumnya saling berkompetisi.
Pembentukan holding ini justru akan memperbaiki ekosistem pembiayaan sektor UMKM. Pelaku UMKM akan memiliki jenjang pendampingan yang lebih jelas guna terus mendorongnya naik kelas.
"Dalam integrasi ini, perbaikan ekosistem akan menjadi kunci utama. Hal ini tentunya akan memberi dampak positif juga pada ekonomi nasional yang masih berada dalam tahap pemulihan," ungkap Aviliani dilansir dari keterangan resmi, Kamis (28/1).
Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Perbanas ini menjelaskan rencana aksi korporasi ini akan membuat perpaduan dana dari pelaku UMKM menjadi lebih baik. Number of account (NoA) yang dimiliki khususnya oleh induk yakni Bank BRI pun akan semakin besar.
Hal ini akan membuat penghimpunan sekaligus pengolahan datanya akan semakin baik. Terlebih, digital banking dan bahkan neo bank ke depannya akan lebih marak dalam memberikan pembiayaan maupun pendampingan pada UMKM.
Bagi Pegadaian dan PNM, Aviliani berpendapat integrasi ini akan sangat membantu pengembangan bisnis mereka lebih cepat dan kompetitif. Pasalnya, saat ini saja BRI telah memiliki basis nasabah penabung dan bahkan channel pembiayaan luar negeri yang kuat, sehingga mampu mendukung keperluan ekspansi calon anak usahanya tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyampaikan rencana aksi korporasi ini akan membuat BRI Group semakin besar.
"Dan memang yang harus didorong ke depan adalah bank dengan size yang besar. Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus menciptakan pembiayaan berbiaya lebih terjangkau," kata Doddy.
Lebih lanjut, dia berpendapat BRI mempunyai banyak pilihan pasca aksi korporasi tersebut. Apalagi bank dengan aset terbesar memiliki bank yang akan didorong menjadi digital, dan perusahaan keuangan non-bank lain yang dapat berkolaborasi dalam pengembangan UMKM lebih lanjut.
Menilik kinerja pembiayaan, posisi September 2020 lalu BRI mencatatkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp935,35 triliun atau tumbuh 4,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12% (data OJK September 2020).
Penyokong utama pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro dan segmen ritel menengah, di mana penyaluran kredit mikro tumbuh sebesar 8,91% secara tahunan dan kredit ritel menengah tumbuh 9,93% dibandingkan posisi akhir September 2019.
Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh secara signifikan dari 78,10% pada kuartal III-2019 menjadi 80,65% pada kuartal III-2020. Dengan demikian, untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80% pada kuartal III-2020.
Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini menyebut konsolidasi bisnis BRI, PNM, dan Pegadaian dilakukan demi mendorong terciptanya pusat data (database) terpadu UMKM. Keberadaan database ini menjadi kunci untuk mendorong para pelaku UMKM naik kelas.
“Jadi kita kelihatan, yang tadinya (pelaku usaha) tidak bankable, sekarang pinjamannya Rp2 juta-Rp10 juta, nanti kalau pinjamannya Rp20 juta-Rp30 juta itu dibantu Pegadaian, kalau di atas Rp50 juta BRI masuk. Nah ini kami sinergikan. Keberpihakan kepada pelaku UMKM harus dari pemerintah, swasta, atau BUMN,” tutur Erick. (E-1)
Desa Benteng, Kabupaten Bogor, bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrotourism boleh dibilang cukup panjang.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Huggy Boo, jenama fesyen lokal bertemakan pakaian keluarga ciptaan Novita Hapsari memiliki sebuah arti yang menarik. Huggy Boo sendiri diartikan sebagai memeluk kesayangan.
Perkembangan jenama Huggy Boo yang kini tengah dalam proses kerja sama dengan Marc Jacobs untuk dipasarkan di luar negeri, tidak membuat sang pemiliknya, Novita Hapsari, berpuas diri.
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
Komunitas Muslim Life Fest 2024 sangat berhati hati dalam kegiatan jual beli emas. Walau hanya 1 gram harus ada barangnya kemudian dibayarkan secara langsung.
PT Pegadaian meresmikan gedung The Gade Preneur Space yang berlokasi di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (4/6). Gedung itu merupakan venue bagi UMKM binaan perseroan untuk memasarkan produk.
PT Pegadaian meresmikan gerai kopi The Gade Coffee & Gold yang ke-45 di Menara Brilian, Jakarta Selatan, Rabu (11/09), sebagai meningkatkan inklusi keuangan melalui gerai kopi.
Pegadaian berkomitmen terus melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM.
Setiap nasabah yang melakukan transaksi akan mendapatkan poin dan berkesempatan mendapatkan hadiah.
Pegadaian selalu berupaya untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved