Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggarap lahan Food Estate program ketahanan pangan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Tengah. Meski terkendala kontur lahan rawa yang labil, namun Kementan optimistis akhir bulan Desember lahan Food Estate seluas 30 ribu hektare (ha) rampung digarap.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap akhir bulan Desember ini proses penggarapan lahan telah rampung. Diharapkan pada awal tahun depan proses penanaman sudah bisa dilakukan. Kendati begitu, Mentan SYL mengakui jika ada kendala kontur lahan rawa dengan kondisi yang berbeda-beda.
"Progresnya cukup bagus dari tantangan alam yang ada. Ini lahan rawa, di mana kontur lahannya ada yang dalam dan sedang. Lahannya sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatra, atau Sulawesi," ujar Mentan SYL saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka pemantauan progres kegiatan Food Estate
Ia berharap akhir bulan Desember ini seluruh pengolahan lahan sudah selesai. Sehingga awal Januari mulai penanaman. Ia meminta koordinasi semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan program ketahanan pangan nasional tersebut.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menerangkan, target 30.000 ha lahan Food Estate terbagi di dua wilayah yakni Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisau. Di Pulau Kapuas areal lahan Food Estate seluas 20.000 ha, sementara di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10.000 ha.
"Untuk program intensifikasi di Kalimantan Tengah ini terdiri dari 20.000 ha itu di Kabupaten Kapuas. Sampai hari ini realisasinya sudah mencapai 18.800 ha. Masih ada 1.200 ha yang belum selesai. Kemudian untuk di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10.000 ha. Sudah selesai semua," terang Sarwo Edhy.
Ia melanjutkan, 1.200 ha lahan yang belum rampung di Kabupaten Kapuas seluruhnya berada di Dadahup. "Di Dadahup ada kurang lebih 167 ha, yang 370 ha dalam proses penyelesaian," ujarnya.
Dari jumlah 370 ha lahan, sekitar 256 ha lahan yang telah rampung digarap. "Sambil terus berjalan diharapkan sampai akhir Desember sudah selesai 100%," harap Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy memaparkan kondisi kontur lahan rawa yang tengah digarap di Kalimantan Tengah. Selain labil, terdapat cekungan-cekungan yang cukup dalam pada lahan yang akan digarap menjadi Food Estate tersebut.
"Kalau ada traktor roda empat hanya mengunakan satu pasang roda apung itu amblas. Dua pasang amblas. Paling normal adalah tiga pasang. Sehingga, yang seharusnya 60 unit itu hanya digunakan 3 unit saja yang dipasang roda apung. Sisanya dalam proses pengambilan roda apung dari petani di lokasi-lokasi lain yang sudah selesai," papar Sarwo Edhy.
Dalam waktu dekat, Sarwo Edhy menegaskan akan memobilisasi sebanyak 20 unit traktor dari Pulau Pisang ke Dadahup. "Itu akan kita mobilisasi dan efektifkan, sehingga diharapkan akhir Desember, 10 hari ke depan dapat diselesaikan 100%. Kendalanya di sini lahan labil, tapi kita coba untuk mengatasi itu semua, sehingga nanti pada waktunya selesai," tegas Sarwo Edhy. (RO/OL-10)
Kegiatan yang dipadati ribuan warga ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang membuka lapak di sepanjang area bebas kendaraan tersebut.
langkah tegas ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pelaku usaha yang taat aturan, mengingat kerusakan jalan akibat overtonase sering menyebabkan kerugian ekonomi.
Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang memukau, sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat.
Dalam upaya mengurangi ketimpangan dan tingkat kemiskinan antarwilayah, Zona Timur juga akan menjadi prioritas.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur kerap menyampaikan pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Sidak ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memastikan pelayanan pendidikan berjalan sesuai aturan.
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved