Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PRESIDEN Joko Widodo telah memutuskan pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela berbasis kilang gas alam cair di darat (on shore LNG). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan akan tetap mengawal implementasi dari keputusan tersebut.
Bersamaan dengan itu, Sudirman sekaligus menepis kabar pengunduran dirinya ketika skema pengelolaan Blok Masela jatuh ke opsi yang berseberangan dengan apa yang dia gaungkan selama ini, yakni off shore.
"Sejak saya berikan penjelasan ke Presiden, saya tidak pernah mengatakan bertahan off atau on. Saya netral. Karena Presiden sudah memberikan keputusan yang terbaik," ucap Sudirman dengan mantap dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (24/3).
Menurutnya, polemik Blok Masela yang sempat mencuatkan perang dingin dengan koleganya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritimam Rizal Ramli, tak perlu dilanjutkan. "Jadi sekarang waktunya moveon. Stop polemik. Beri kesempatan bagi kami untuk kerja, beri kesempatan SKK Migas mengawasi semaksimal mungkin," imbuhnya yang menekankan persoalan Blok Masela tidak bisa diumpakan permainan sepak bola yang menghasilkan pemenang.
"Ini kan bukan pertandingan bola, jadi tidak ada kalah menang. Ini public policy jd yg terbaik utk masyarakat," kata Sudirman dengan diplomatis.
Lebih lanjut Sudirman menegaskan sebagai pembantu Presiden, pihaknya wajib mengikuti dan mendukung segala kebijakan yang diputuskan pimpinan. Kementerian ESDM dalam hal ini akan menindaklanjuti keputusan pengembangan Blok Masela berbasis skema on shore dengan mengirimkan surat resmi ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Kita mengirim surat ke SKK Migas untuk merespon usulan atas persetujuan revisi plan of development (POD 1). Isinya, meminta SKK untuk mengembalikan usulan revisi POD dan kemudian mengkaji kembali berdasarkan metode on shore sebagaimana diputuskan Presiden," terangnya.
SKK Migas kemudian akan berkomunikasi dengan investor untuk mengetahui sikap yang akan diambil investor, yakni Inpex Corporation dan Shell Indonesia. Sudirman menambahkan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi telah bertemu langsung (face to face communication) dengan pihak investor. Secara garis besar, sinyal yang bisa ditankap dari investor menandaskan masih memiliki komitmen berinvestasi di Tanah Air. Pihaknya, sambung Sudirman, juga menugaskan kepada SKK Migas untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah.
"Karena kita tidak ingin polemik terus berlangsung. Minta Pak Amin agar berkomunikasi dengan pemerintah daerah atau gubernur untuk bisa menerima keputusan ini," cetusnya.
Menurut Sudirman segala pemangku kepentingan harus saling bersinergi mengingat proyek pengembangan Blok Masela merupakan proyek jangka panjang dan harus menitikberatkan pada efek pengganda yang dapat dirasakan masyarakat sekitar. "Ingin saya garisbawahi, proyek ini pelaksanaannya msh 8-10 tahun yang akan dataga biarkan masy berpolemik. Harus ada rekonsiliasi kembali, dan kita biarkan investor bekerja utk menghitung kembali," tandasnya. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved