Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ASOSIASI E-Commerce Indonesia (idEA) berkolaborasi dengan salah satu e-commerce Lazada terus mengedukasi hak-hak konsumen seiring peningkatan transaksi belanja online saat ini. Diharapkan, dengan edukasi tersebut, para konsumen tidak menjadi korban penipuan.
Edukasi itu antara lain digelar secara daring melalui webinar berjudul Kenali Hak Konsumen dalam Berbelanja Online baru-baru ini. Topik itu dipilih karena kini semakin banyak pembeli dan penjual yang berbelanja di platform digital.
Berdasarkan data yang dirangkum Media Indonesia, jumlah konsumen Indonesia yang berbelanja daring diprediksi mencapai angka 189,6 juta pada 2024. Itu diperkuat dengan data Bank Indonesia pada Agustus 2020 yang menunjukkan adanya kenaikan transaksi e-commerce sebesar 26% pada masa pandemi, disertai dengan peningkatan jumlah konsumen hingga 51%.
“Untuk itu, kami selalu memastikan konsumen terpenuhi hak-haknya saat berbelanja online di platform kami, di antaranya hak untuk mendapatkan informasi jelas dan pada akhirnya tentu mendapatkan produk berkualitas yang sesuai kebutuhan dan pilihan masingmasing,” papar Chief Customer Officer Lazada Indonesia Ferry Kusnowo.
Ferry mengatakan untuk memastikan hal tersebut, pihaknya terus menerus mengimbau dan mengingatkan konsumen dan para mitra penjual di platform melalui beragam bentuk komunikasi pada media tradisional, media sosial, hingga diskusi dengan komunitas.
“Kami mengusung paham customers first. Pelanggan ialah hal yang sangat penting dan peran divisi layanan pelanggan (customer service) menjadi ujung tombak penerapan paham tersebut,” tuturnya.
Berbagai langkah antisipasi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan transaksi online konsumen dan seller juga dilakukan. Ia mencontohkan langkah-langkah tersebut, seperti informasi detail festival belanja, help centre bagi konsumen dan seller, hingga menambah jumlah personel customer service selama festival belanja berlangsung.
Ketua Komisi Advokasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional Rolas B Sitinjak menambahkan, edukasi serta sosialisasi perlindungan konsumen memang perlu dilakukan masif dan intensif ke semua lapisan masyarakat Indonesia.
“Ini amat penting karena sejak 2017 hingga Oktober 2020, kami menerima beragam pengaduan dari konsumen terkait e-commerce berada di peringkat ketiga. Umumnya, pengaduan tentang upaya phishing dan scam oknum-oknum yang memanfaatkan kekurangpahaman konsumen,” ujar Rolas.
Meningkat
Sementara itu, dalam penyelenggaraan festival belanja akhir tahun pada festival belanja online 11.11, pekan lalu, platform e-commerce Shopee mencatat kenaikan transaksi hingga 6 kali lipat ketimbang tahun lalu.
“Dalam 1 jam pertama sejak festival belanja dimulai tengah malam, kami melihat peningkatan transaksi hingga 6 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Shopee dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari Antara.
Transaksi terbesar yang dilakukan pada jam pembukaan pada 11 November bernilai lebih dari Rp30 juta, dari seorang konsumen yang membeli dua smartphone, action cam, serta detergen pembersih.
Sementara itu, Alibaba, yang telah menghelat Festival Belanja Global 11.11 2020 selama 11 hari, membukukan total gross merchandise volume (GMV) melampaui 372,3 miliar RMB per 11 November pukul 00.30. Alibaba juga mencatat rekor performa puncak terbaru dengan 583 ribu pemesanan per detik. (S-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved