Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Likuiditas Memadai BRI Genjot Kredit

Try/E-2
12/11/2020 05:25
Likuiditas Memadai BRI Genjot Kredit
Sunarso, Direktur Utama BRI.(DOK BRI )

FOKUS di segmen mikro dan ritel menengah, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) bukukan pertumbuhan kredit 4% di kuartal III 2020. Di kuartal itu, sekalipun masih di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi covid-19, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp935,35 triliun atau tumbuh 4,86% dibandingkan daripada periode sama di tahun lalu sebesar Rp891,97 triliun.

“Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi daripada kredit industri yang sebesar 0,12% menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2020,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan Kinerja BRI Kuartal III 2020, kemarin.

Ia memaparkan, penyokong utama pertum­­buhan kredit itu ialah segmen mikro dan ritel menengah, yang masing-ma­sing tumbuh 8,1% dan 9,93% (yoy).

Komposisi kredit UMKM dibanding total kredit juga tumbuh, porsinya dari 78,1% pada kuartal III 2019 menjadi 80,65% pada kuartal III 2020.

Hingga kuartal III 2020, realisasi restrukturisasi pinjaman sebesar Rp193,7 triliun kepada 2,95 juta nasabah. Gencarnya restrukturisasi itu juga mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di 3,12%, di bawah NPL industri yang sebesar 3,15%.

Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK), sambung Sunarso, per September 2020 tercatat Rp1.131,93 triliun atau naik 18% (yoy).

Dana murah (CASA) juga masih mendominasi portofolio simpanan BRI yaitu sebesar 59,02% atau Rp667,10 triliun dari total DPK. Adapun non CASA 463,83 triliun.

“Kami laporkan juga, hingga akhir September, perseroan mencatatkan laba konsolidasi Rp14,15 triliun, atau turun 42,9% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp24,8 triliun. Aset tercatat Rp1.447,85 triliun (+10,89% yoy),” imbuh Sunarso.

Sementara loan to deposit ratio (LDR) dijaga di 82,63% turun dari tahun lalu yang sebesar 92,99% dan rasio kecukupan modal (CAR) di level 20,92%.

“BRI punya likuiditas yang sangat memadai untuk tumbuh. Target laba akhir tahun masih pada kisaran 4%-5%. LDR kami targetkan 85%. Maka dengan melimpahnya likuiditas ini, tantangannya ada pada menggenjot pertumbuhan kredit,” kata Sunarso. (Try/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya