Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pemulihan Perekonomian Nasional dan Kesehatan Harus Seiring

Mediaindonesia.com
03/11/2020 16:10
Pemulihan Perekonomian Nasional dan Kesehatan Harus Seiring
Diskusi daring bertema 'Menavigasi Pemulihan Kesehatan & Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi'.(Dok.GPM)

GUBERNUR Bank Indonesia, Perry Warjiyo optimistis pemulihan ekonomi nasional akan berjalan dengan lebih baik. Dimulai dari triwulan III ini hingga awal tahun depan. Namun dengan syarat, Indonesia lebih ketat menerapkan necessary condition dan sufficient condition.

Masyarakat harus menyadari bahwa penanganan covid-19 merupakan hal vital yang harus dilakukan terlebih dahulu. Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) adalah hal yang harus dipatuhi oleh masyarakat sambil menunggu kehadiran vaksin. Demikian dipaparkan Perry dalam diskusi daring bertema 'Menavigasi Pemulihan Kesehatan & Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi' yang digelar oleh Gerakan Pakai Masker (GPM) berkolaborasi dengan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Bidang Kerjasama Internasional, UGM, UI, dan Asian Development Bank (ADB).

Baca juga: Pemulihan Ekonomi Bergantung Keberhasilan Penanganan Covid-19

Selain itu, menurutnya, berbagai kebijakan stimulus untuk menumbuhkan ekonomi nasional juga diperlukan. Di antaranya dengan membuka sektor industri yang memberikan kontribusi ekonomi tinggi tetapi risiko penyebaran covid-19 rendah atau medium. Kemudian, mendorong suplai kredit untuk industri seperti yang disebutkan tadi juga sangat dibutuhkan, agar dunia usaha bisa bernafas.

"Upaya lainnya adalah dengan mempercepat realisasi anggaran APBN sehingga stimulus fiskal yang diberikan dapat mendorong ekonomi dan mempercepat permintaan, stimulus moneter, serta digitaliasi untuk UMKM," ujarnya.

Ketua GPM Sigit Pramono menyatakan jika PSBB kembali diberlakukan, ekonomi nasional akan sulit diselamatkan. "Seperti kata pemenang Nobel ilmu ekonomi Paul Rommer: Anda mungkin bisa menyelamatkan nyawa, tetapi tidak bisa menyelamatkan ekonomi."

Isu kesehatan yang terjadi saat ini, kata dia harus direspon dengan efektif dengan mengubah navigasi penanganan pandemi, yaitu dengan membangkitkan gerakan masyarakat untuk mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi, serta mengubah pesan mengenai krisis kepada masyarakat dengan pesan yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami. Salah satunya, dengan mendorong masyarakat untuk disiplin memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan. Karena cara ini lah yang sekarang paling praktis dapat dilakukan sebelum vaksin anti virus sudah aman bisa dipakai. Dengan disiplin menjalankan 3M, kita dapat mencegah penuluran covid-19 sampai 90%.

Pada kesempatan sama, Rektor Universitas Indonesia, Prof Ari Kuncoro yakin bahwa dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, faktor kesehatan dan ekonomi bukanlah dua hal yang bertentangan. “Kesehatan dan Ekonomi tetap dapat berjalan berdampingan. Jalan satu-satunya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.”

Sementara itu, Ketua PP ISEI Bidang Kerjasama Internasional yang juga Campaign Director GPM Klaster Perguruan Tinggi, Muhammad Edhie Purnawan menegaskan bahwa Indonesia harus belajar sangat cepat dari negara lain yang telah mengalami recovery covid-19.  Edhie menekankan, ada 5 hal utama yang wajib dilakukan bersama-sama, agar masalah ini bisa lekas selesai. Salah satunya adalah digitalisasi seluruh aspen kehidupan dan belajar pengalaman penyelesaian Spanish Flu 1918-1920.

Adapun  Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng menyampaikan, bahwa sumbangsih UGM dalam penanganan covid-19 ini adalah dengan mengembangkan berbagai produk serta inovasi yang diharapkan dapat mempercepat penanganan pandemi covid-19 serta pemulihan ekonomi. ”Kunci keberhasilan penanganan pendemi dan pemulihan ekonomi adalah inovasi kebijakan dan teknologi serta kolaborasi lintas bidang dan sektoral,” ujar Panut.

Salah satu temuan UGM yang saat ini masih dalam tahap uji coba, yaitu alat pendeteksi covid-19 yang bernama GeNose C19. GeNose merupakan sebuah alat yang dapat dapat mendiagnosis virus covid-19 pada tubuh seseorang melaui hembusan nafas dengan cepat dan akurat. “Akurasi alat ini sebesar 97%. Ini baru hasil validasi mesin, belum ada validasi medis,” ungkap dr. Dian K Kurniawan, Tim Covid-19 GeNose C19.

Dari sisi praktisi ekonomi, Deputy Director General Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting, Ph.D,. mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia paling besar ditopang dari lini konsumsi, investasi, ekspor impor, serta pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Untuk meningkatkan kembali daya beli dan konsumsi masyarakat, penerapan disiplin protokol kesehatan sangat diperlukan. Selain itu testing, tracking, dan tracing yang baik juga dapat mendukung hal tersebut. Jika konsumsi masyarakat meningkat, iklim investasi di Indonesia juga akan jadi lebih baik. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya