Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PT Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Syariah Tbk mencatat pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp9,1 triliun di kuartal III 2020, atau tumbuh 4% dari kuartal sebelumnya. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, nilai pembiayaan itu juga tumbuh 2,25% dari Rp8,9 triliun.
Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo melihat nasabah emiten berkode BTPS itu sudah mulai bergeliat kembali meski pandemi covid-19 masih berlangsung hingga kini.
“Kami juga mempelajari selama masa pandemi ini, nasabah kami perlu terus melanjutkan usahanya untuk bertahan serta melalui masa yang penuh tantangan ini. Kami bantu mereka untuk mendapatkan pembiayaan baru, serta memastikan terjadinya perbaikan kondisi mereka,” ujar Hadi dalam pernyataannya, kemarin.
Ia menuturkan pembiayaan produktif di tengah pandemi dijalankan perseroan dengan selektif dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,9%, di bawah rata-rata industri.
“Komunikasi yang baik dengan mereka turut kami lakukan, terutama untuk senantiasa menjalankan dan menguatkan empat perilaku unggul dalam berusaha BDKS, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu. Perilaku inilah yang selalu dibangun oleh petugas lapangan kami selama melakukan pelayanan kepada kelompok nasabah pembiayaan kami,” kata Hadi.
Ia juga mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan oleh seluruh nasabah dan lingkungan sekitar nasabah yang telah menciptakan situasi yang kondusif.
Ia juga berterima kasih kepada berbagai program strategis pemerintah dan regulator yang memberikan dampak yang sangat baik bagi segmen nasabah yang dilayani perseroan.
Sampai akhir September 2020, BTPN Syariah juga mempertahankan rasio kecukupan modal di posisi 43,1%, dengan total aset menjadi Rp15,5 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp9,4 triliun.
Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp507 miliar, tumbuh signifikan dari akhir kuartal II lalu, tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal III 2019 yakni Rp976 miliar.
Per 7 Juli 2020 lalu, BTPN Syariah sendiri telah meningkat menjadi bank BUKU III atau bank yang memiliki modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. (Des/E-2)
DIREKTUR Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahmat Suwandha menyerahkan santunan kematian kepada 2 ahli waris dari karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia
Kini, penukaran Yay Points di Kartu Kredit Jenius Visa semakin lengkap dengan hadirnya kategori travel untuk penukaran ke KrisFlyer Miles dan Traveloka Points.
Program 7 hari 7 Malam #jadilebihjenius menawarkan promo makan dan minum di restoran favorit, promo merchant pilihan, dan promo fitur pilihan.
Fitur-fitur yang Jenius hadirkan melalui proses kokreasi semakin lengkap untuk membantu teman Jenius mulai dari menabung danĀ bertransaksi di dalam dan luar negeri.
Dalam lanskap bisnis yang dinamis saat ini, teknologi memiliki peran kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional dan engagement karyawan
PT Bank BTPN membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,46 triliun pada periode semester pertama 2023. Angka tersebut lebih rendah 13% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved