Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pembiayaan BTPN Syariah Tumbuh 4%

Des/E-2
21/10/2020 04:50
Pembiayaan BTPN Syariah Tumbuh 4%
Bank BTPN Syariah memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu cara mengelola keuangan.(MI/PUTRA ANANDA)

PT Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Syariah Tbk mencatat pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp9,1 triliun di kuartal III 2020, atau tumbuh 4% dari kuartal sebelumnya. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, nilai pembiayaan itu juga tumbuh 2,25% dari Rp8,9 triliun.

Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo melihat nasabah emiten berkode BTPS itu sudah mulai bergeliat kembali meski pandemi covid-19 masih berlangsung hingga kini.

“Kami juga mempelajari se­­lama masa pandemi ini, nasabah kami perlu terus melanjutkan usahanya untuk bertahan serta melalui masa yang penuh tantangan ini. Kami bantu mereka untuk menda­patkan pembiayaan baru, serta memastikan terjadinya per­baikan kondisi mereka,” ujar Hadi dalam pernyataannya, kemarin.

Ia menuturkan pembiayaan produktif di tengah pandemi dijalankan perseroan dengan selektif dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,9%, di bawah rata-rata industri.

“Komunikasi yang baik dengan mereka turut kami lakukan, terutama untuk senantiasa menjalankan dan menguatkan empat perilaku unggul dalam berusaha BDKS, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu. Perilaku inilah yang selalu dibangun oleh petugas lapangan kami selama melakukan pelayanan kepada kelompok nasabah pembiayaan kami,” kata Hadi.

Ia juga mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan oleh seluruh nasabah dan lingkungan sekitar nasabah yang telah menciptakan situasi yang kondusif.

Ia juga berterima kasih kepada berbagai program strate­gis pemerintah dan regulator yang memberikan dampak yang sangat baik bagi segmen nasabah yang dilayani perseroan.

Sampai akhir September 2020, BTPN Syariah juga mempertahankan rasio kecukupan modal di posisi 43,1%, dengan total aset menjadi Rp15,5 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp9,4 triliun.

Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp507 miliar, tumbuh signifikan dari akhir kuartal II lalu, tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal III 2019 yakni Rp976 miliar.
Per 7 Juli 2020 lalu, BTPN Syariah sendiri telah meningkat menjadi bank BUKU III atau bank yang memiliki modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. (Des/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya