Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Mentan Inginkan Replikasi Pola Integrated Farming di Karanganyar

Mediaindonesia.com
16/10/2020 15:29
Mentan Inginkan Replikasi Pola Integrated Farming di Karanganyar
Mentan Syahrul Yasin Limpo.(DOK KEMENTAN)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kali ini mengunjungi Integrated Farming di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mendorong pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) guna mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan. Pola ini merupakan pengelolaan pertanian terpadu, di mana dalam satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas.

Dalam sambutannya Menteri Pertanian Syahrul sangat mengapresiasi penerapan integrated farming yang sudah dilakukan di Kabupaten Karanganyar dengan beragam komoditas dibudidayakan secara terintegasi.

"Saya memulai karier dari bawah, jadi saya sangat tahu apa yang bapak-bapak rasakan. Kalau mau desa ini baik, perbaiki pertaniannya. Kalau mau kecamatan sejahtera, pertaniannya harus maju. Kalau mau ekonomi sebuah daerah baik, pertanian nya tingkatkan,“ kata Syahrul.

Baca Juga: Kementan Bangun Ketahanan Pangan Melalui Pola Integrated Farming

Saat ini yang menyumbang untuk pertumbuhan ekonomi hanya pertanian. Pertumbuhan ekonomi yang di kontribusi adalah 16,4%. Bahkan dari ekspor Januari ke Juli 2020 sebesar Rp250 triliun. Tambah Agustus ekspor Rp30 triliun.

Selanjutnya Mentan menilai harus mulai mengkoorporasikan dan membenahi dari mulai hulu sampai hilir. "Kita perbaiki bibitnya, pupuknya dipenuhi, obatnya disiapkan, yang harus pakai mesin kita siapkan mesinnya. Dan diujungnya tidak ada lagi petani yang menjual gabah, petani harus jual beras,“ jelasnya panjang lebar.

Budidaya yang dimiliki oleh Bapak Willy Suratman ini mempunyai lahan 1.000 meter ini mengintegrasi air buangan dari kolam ikan dimanfaatkan untuk pengairan kebun pisang. Pada awalnya pembuangan air kolam disalurkan untuk budidaya padi. Namun karena luas lahan yang terbatas, maka berganti menjadi budidaya pisang dan ternyata dinilai lebih menguntungkan.

Baca Juga: UGM Usulkan Pembangunan Empat Strategi Sistem Pertanian Terpadu

Adapun Willy juga mengembangkan magot sebagai pakan ikan berprotein tinggi. Campuran sisa pakan magot dari limbah pertanian dan cacahan pisang inilah yang sedang dikembangkan untuk budidaya jahe merah.

Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut baik upaya Kementerian Pertanian mengembangkan pola pertanian terintegrasi ini.

"Kami akan kembangkan pola-pola seperti ini di wilayah Karanganyar. Memanfaatkan lahan pekarangan dan mulai mengenalkan produk hilirisasi supaya menambah nilai kemanfaatan produk," tuturnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya