Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

BI Dorong Bank dan Tekfin Jalin Kemitraan

Ant/S-2
07/9/2020 04:45
BI Dorong Bank dan Tekfin Jalin Kemitraan
Filianingsih Hendarta, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

BANK Indonesia (BI) mendorong perbankan dan perusahaan teknologi finansial (tekfin) menggenjot kemitraan untuk mendukung ekonomi keuangan digital yang inklusif, khususnya bagi pelaku UMKM.

"Kami ingin masyarakat tidak sekadar membuka rekening atau memakai digital payment, tapi bagaimana mereka mendapatkan akses pendanaan secara formal," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (3/9).

Menurut dia, hal itu sesuai dengan visi cetak biru sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025 sehingga BI tidak hanya menjadi navigasi sistem pembayaran, tapi juga mendorong ekonomi digital yang inklusif.

Alasannya, di pasar keuangan perbankan mendominasi sekitar 85% sehingga menjadikan perbankan pemain besar sekaligus pemain utama dalam melakukan transformasi digital. Di sisi lain, hadir pula tekfin yang memiliki ekosistem digital cerdas yang diharapkan saling berkolaborasi dengan perbankan.

"Fintech (tekfin) punya ekosistem yang agile dan perbankan punya dana murah, punya risk management yang lebih prudent, ini bisa dimanfaatkan bagaimana mendorong interlink untuk kepentingan masyarakat," imbuhnya.

Apalagi, lanjut dia, BI menghadirkan standardisasi sistem pembayaran digital atau quick response code Indonesian standard (QRIS) yang kini digunakan 4,5 juta pedagang UMKM.

Dengan QRIS, kegiatan ekonomi pelaku UMKM akan tercatat sehingga data itu bisa menjadi masukan bagi perbankan dan tekfin untuk memberikan akses pendanaan.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengungkapkan bank BUMN ini sudah menjalin kolaborasi dengan tekfin, khususnya dalam penyaluran kredit.

"Penyaluran kredit produktif untuk seller e-commerce melalui kerja sama kami dengan mitra e-commerce sebanyak Rp113 miliar. Ini tahap awal kami masih belajar untuk melihat perkembangannya dan apa yang perlu diperbaiki ke depan," katanya.

Senada, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya menjalin kolaborasi dengan tekfin karena memberikan keuntungan ketika nasabah melakukan isi ulang dalam dompet digital sehingga menjadi terobosan baru yang tidak dibayangkan lima tahun lalu. (Ant/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya