Pelaku Usaha Muda Menatap MEA

PELAKSANAAN Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tak membuat khawatir Harry Anugrah Mawardi, peraih best of the best dalam Wirausaha Muda Mandiri 2016.

Pemilik usaha Amygdala Bamboo itu malah mengaku optimistis produknya tetap mampu bersaing dalam ceruk pasar yang ada.

"Di craft saingan kita tak terlalu banyak karena karakter material kita beda dan punya ciri khas," kata dia di sela-sela Wirausaha Muda Mandiri di Yogyakarta, Kamis (10/3).

Dalam menghadapi MEA, kata dia, wirausaha harus pintar melihat segmen yang belum banyak dibidik orang lain.

"Kami sengaja menggunakan desain dan teknik pengerjaan manual. Kami optimistis menjadi tuan rumah di negeri sendiri."

Ia memuji kompetisi seperti Wirausaha Muda Mandiri karena sangat bermanfaat.

Tidak hanya berkompetisi, Wirausaha Muda Mandiri juga menjadi tempat meningkatkan kemampuan berwirausaha.

"Wirausaha Muda Mandiri ialah sebuah kompetisi holistis karena ada sistem coaching dan inkubasi di dalamnya," kata dia.

Andika Kairuliawan, wirausaha modifikasi motor Balu Oto Work, mengatakan pentingnya terus berinovasi dan memanfaatkan internet.

Melalui internet, barang produksinya bisa diketahui hingga luar negeri.

Sebelumnya, di acara yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, menyebutkan MEA bukanlah persaingan bebas, melainkan menciptakan sinergitas antara satu negara dan negara yang lain.

Sementara itu, di Jakarta, demi membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah, Bank Mandiri menjalin kerja sama program marketing KPR dengan 14 developer dan broker unggulan, kemarin.

"Ini salah satu strategi dalam mendorong peningkatan portofolio KPR kami," tutur Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi.

Dengan kerja sama itu, pada 2016, Bank Mandiri berharap dapat membukukan pertumbuhan di atas 5% dari penyaluran KPR tahun lalu yang mencapai Rp30,5 triliun. (AT/Pra/E-1)