Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

BNI Bagikan Dividen Rp2,2 Triliun

11/3/2016 05:20
BNI Bagikan Dividen Rp2,2 Triliun
(ANTARA /PRASETYO UTOMO)

RAPAT umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2015 PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk memutuskan pembagian 25% dividen akan dilakukan pada 13 April 2016.

Selain pembagian Rp2,2 triliun dividen tersebut, perseroan juga mengalokasikan 1% (Rp9,067 miliar) untuk dana program bina lingkungan dari laba bersih Rp9,067 triliun.

“RUPS tahunan menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih perseroan sebesar Rp2,2 triliun sebagai dividen tunai dan akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada 13 April 2016,” ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni seusai RUPS tahunan itu di Jakarta, Kamis (10/3).

Sisanya akan menjadi laba ditahan dengan 1% dari total laba bersih dialokasikan untuk dana program bina lingkungan 2016.

Di kesempatan yang sama, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan seorang direktur dan dua komisaris perseroan. “RUPS menyetujui dan mengangkat Wahyu Kuncoro dan Joni Swastanto sebagai komisaris perseroan, serta menyetujui dan mengangkat Putrama Wahyu Setyawan sebagai direktur,” tambahnya.

BNI juga berencana memberi suntikan modal kepada BNI Syariah sebesar Rp500 miliar bila anak usaha itu tidak mendapatkan pemodal strategis tahun ini.
“Kami sedang mencari strategic investor untuk pengembangan usaha syariah. Kalau tidak mendapat mitra strategis itu, kita akan menambah modal Rp 500 miliar,” kata dia.

Mitra strategis yang tengah dicari diutamakan investor yang juga bergerak dalam perbankan syariah. “Namun jika pun bukan berasal dari investor yang fokus di usaha syariah, tidak apa-apa,”jelasnya.

Dengan tambahan modal itu diharapkan, BNI Syariah mampu mendorong pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM).

“BNI Syariah tidak memiliki kemampuan membiayai kredit besar. BNI Syariah akan fokus ke UKM,” tutur Baiquni. Pihaknya juga mendorong BNI Syariah merekrut tenaga ahli di bidang syariah di tengah persaingan perbankan yang ketat. “Layanan syariah harus dioptimalkan dengan merekrut tenaga pemasar produk syariah,” sebutnya. Untuk itu, pihaknya akan membuka layanan syariah dengan membuka kantor cabang baru. “Kemudian layanan syariah juga kami lakukan di kantor BNI konvensional,” tutupnya. (Adi/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya