Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pertamina-Kimia Farma Tekan Impor Bahan Baku Farmasi

Hld/E-3
27/7/2020 06:30
Pertamina-Kimia Farma Tekan Impor Bahan Baku Farmasi
Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN.(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai subholding refinery and petrochemical dari PT Pertamina (Persero) bersi­nergi dengan PT Kimia Farma Tbk untuk mengoptimalkan potensi nilai tambah dari peng­olahan produk turunan petrokimia menjadi bahan baku farmasi. Sinergi itu dilakukan untuk menekan impor bahan baku farmasi yang mencapai 95% dari total kebutuhan.

Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk menggali potensi kerja sama pengembangan industri penyedia bahan baku farmasi.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sinergi tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi nasional sekaligus membantu menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia di sektor farmasi.

“Tidak sampai satu bulan kajian sudah keluar. Saya bangga dan mengucapkan selamat kepada tim Pertamina atas kegesitannya dan kecepatannya merespons permintaan pemegang saham dalam hal ini pemerintah,” kata Budi Gunadi melalui keterangan resmi, Sabtu (25/7).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan sesuai arahan pemerintah untuk mengurangi impor bahan baku farmasi, Pertamina telah menetapkan produk petrokimia menjadi business line yang menjadi andalan di masa depan ketika terjadi transisi energi.

“Untuk itu, Pertamina mencoba identifikasi peluang untuk masuk pada bahan baku farmasi dan logistik. Dan gayung bersambut dengan Kimia Farma, dan kita sudah melakukan penjajakan. Kami berterima kasih atas support pemerintah,” ujarnya.

Menurut Nicke, Pertamina secara teknis telah melakukan kajian awal proyek dan selanjutnya kolaborasi bersama Kimia Farma untuk diformulasikan dalam bentuk perjanjian kerja sama. Untuk mendukung realisasi­nya, Kilang Cilacap sudah dipersiapkan dan salah satunya untuk pengolahan petrokimia menjadi bahan baku farmasi.

Setelah di Kilang Cilacap, tutur Nicke, dapat dilanjutkan di kilang lainnya dengan skala dan jenis yang lebih banyak lagi karena salah satu fokus bisnis Pertamina di masa depan ialah petrokimia.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Honesti Basyir mengatakan kerja sama tersebut berupa sinergi kerja sama industri dalam pengembangan penyedia bahan baku farmasi yang meliputi aspek tekno-ekonomi dan aspek penelitian, serta pengembangan. (Hld/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik