Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai subholding refinery and petrochemical dari PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Kimia Farma Tbk untuk mengoptimalkan potensi nilai tambah dari pengolahan produk turunan petrokimia menjadi bahan baku farmasi. Sinergi itu dilakukan untuk menekan impor bahan baku farmasi yang mencapai 95% dari total kebutuhan.
Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk menggali potensi kerja sama pengembangan industri penyedia bahan baku farmasi.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sinergi tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi nasional sekaligus membantu menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia di sektor farmasi.
“Tidak sampai satu bulan kajian sudah keluar. Saya bangga dan mengucapkan selamat kepada tim Pertamina atas kegesitannya dan kecepatannya merespons permintaan pemegang saham dalam hal ini pemerintah,” kata Budi Gunadi melalui keterangan resmi, Sabtu (25/7).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan sesuai arahan pemerintah untuk mengurangi impor bahan baku farmasi, Pertamina telah menetapkan produk petrokimia menjadi business line yang menjadi andalan di masa depan ketika terjadi transisi energi.
“Untuk itu, Pertamina mencoba identifikasi peluang untuk masuk pada bahan baku farmasi dan logistik. Dan gayung bersambut dengan Kimia Farma, dan kita sudah melakukan penjajakan. Kami berterima kasih atas support pemerintah,” ujarnya.
Menurut Nicke, Pertamina secara teknis telah melakukan kajian awal proyek dan selanjutnya kolaborasi bersama Kimia Farma untuk diformulasikan dalam bentuk perjanjian kerja sama. Untuk mendukung realisasinya, Kilang Cilacap sudah dipersiapkan dan salah satunya untuk pengolahan petrokimia menjadi bahan baku farmasi.
Setelah di Kilang Cilacap, tutur Nicke, dapat dilanjutkan di kilang lainnya dengan skala dan jenis yang lebih banyak lagi karena salah satu fokus bisnis Pertamina di masa depan ialah petrokimia.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Honesti Basyir mengatakan kerja sama tersebut berupa sinergi kerja sama industri dalam pengembangan penyedia bahan baku farmasi yang meliputi aspek tekno-ekonomi dan aspek penelitian, serta pengembangan. (Hld/E-3)
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved